Aguan Gagas Bantuan Pembangunan Sekolah

Kamis, 22 Desember 2016 – 18:38 WIB
Sugianto Kusuma (dua kanan). Foto: source for JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com - Bos Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan mengungkapkan bahwa pendidikan masih memegang peranan penting dalam kehidupan di masyarakat. 

Sejumlah faktor pun ikut memengaruhi berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar. “Selain tenaga pendidik yang mumpuni, kurikulum yang mencerdaskan dan memanusiakan, tempat belajar yang nyaman dan mendukung juga menjadi bagian yang teramat penting,” ujar Aguan Sugianto di Jakarta, Kamis (22/12).

BACA JUGA: Halo Mahasiswa, Bacalah Pesan Pak Tito Ini

Aguan mengatakan, gedung sekolah yang atapnya bocor, berdinding tembok rapuh karena dimakan usia atau rusak karena bencana tentu tidak layak untuk dijadikan tempat menuntut ilmu.

“Dengan keadaan seperti itu, tempat pendidikan justru menjadi ancaman bagi keselamatan para siswa maupun guru,” tuturnya.

BACA JUGA: Karyawan Indosat Ooredoo Datang ke Sekolah, Kenalkan Teknologi VR

Nah, lewat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Aguan pun mencoba memberikan solusi dengan menggagas program Bantuan Pembangunan Sekolah. “Program ini adalah bagian dari misi pendidikan yang disasar Yayasan Tzu Chi,” tegas pria yang menjabat Wakil Ketua Yayasan Budha Tzu Chi ini.

Program Bantuan Pembangunan Sekolah bertujuan untuk mendukung terciptanya proses belajar mengajar yang aman. “Yayasan Buddha Tzu Chi turut serta dalam usaha membangun dan merehabilitasi gedung sekolah yang kondisinya kurang layak, terutama sekolah-sekolah yang rusak akibat bencana alam,” urai Aguan.

BACA JUGA: UN Berbasis Komputer Jauh Lebih Hemat

Hingga Tzu Chi berusia 19 tahun, lanjutnya, sudah 33 sekolah di berbagai wilayah tanah air yang telah dibangun atau direhabilitasi.

Salah satunya adalah bangunan dua sekolah dasar yang rusak akibat gempa 2 September 2009 di Kecamatan Panglengan, Kabupaten Bandung. 

Dalam pelaksanaanya, Yayasan Tzu Chi bekerjasama dengan Kodam III/Siliwangi. "Pemilihan sekolah ini didasarkan pada urgensi pendidikan anak-anak. Kala itu, selama empat bulan para siswa terpaksa belajar di tenda karena ruangan kelas roboh,” ucap Aguan.

Selain di Bandung, Kota Padang Sumatera Barat juga menjadi target Tzu Chi. Salah satu SMA Negeri di sana, kini memiliki sarana prasarana pembelajaran baru. Tidak hanya satu namun tiga gedung baru sekaligus, yakni ruang kelas, aula olahraga, dan masjid. Ketiga bangunan menghabiskan dana Rp 39 miliar rupiah.

"Pembangunan sarana pendidikan ini menandakan bahwa tidak sekat-sekat perbedaan suku, ras , ekonomi dan agama dalam melaksanakan misi kemanusiaan, sesuai moto Yayasan Tzu Chi," pungkas Aguan. (adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UN 2017 di Balikpapan Semuanya Berbasis Komputer


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler