JAKARTA- Kongres PSSI yang berakhir deadlock pada 20 Mei lalu memang disesalkan banyak pihakKagagalan tersebut ditengarai oleh lemahnya kepemimpinan ketua Komite Normalisasi (KN) Agum Gumelar saat menjadi ketua sidang
BACA JUGA: Singo Edan Jaga Rekor Selalu Menang
Karena itu, banyak pihak yang mendesak Agum agar bisa lebih powerfull ketika menjadi pimpinan sidang pada Kongres PSSI di Solo, Jateng 30 Juni mendatang
"Kalau kepemimpinan Pak Agum masih seperti pada saat kongres pertama lalu, kemungkinan untuk kongres berakhir deadlock akan sangat besar," terang Dedi Gumelar, anggota Komisi X kemarin (8/6).
Politikus PDIP tersebut menganjurkan agar Agum menjalin komunikasi intensif dengan duet George Toisutta serta Arifin Panigoro
BACA JUGA: KN Dekati Arifin Panigoro-George Toisutta
Pasalnya, dua figure itulah yang dianggap memiliki kekuatan "dari luar" untuk menyukseskan kongres mendatang"Kalau yang lainnya dalam hal ini orang-orang yang mendukung keduanya kan hanya mengikuti Pak George dan Pak Arifin
BACA JUGA: Anggaran GU Baru Cair Juli
Sebenarnya masalah ini kan cukup mudah," tegas dia yang juga pelawak tersebutSeperti diketahui, Kongres PSSI pada 20 Mei lalu memang harus menemui jalan buntu setelah banyaknya "pengacau"Para "pengacau" itu terus saja melakukan manuver untuk mengintimidasi KN dengan berbagai argumen di depan arena sidang.
Lelaki yang akrab disapa Miing itu mengharapkan agar kongres berjalan dengan lancarJika itu terjadi, tentu sepak bola Indonesia tidak akan dikenai sanksi oleh FIFAMeski, ketakutan tentang sanksi tersebut masih saja membayangiTerutama jika menilik jadwal kongres yang diselenggarakan pas dengan deadline dari FIFA, yakni 30 Juni.
Kekhawatiran itu pula yang membayangi Ketum KONI/ KOI Rita SubowoDia menyatakan khawatir jika nanti kongres akan molor sehingga tanggal berganti menjadi 1 Juli.
"Kalau lebih dari pukul 00:00 WIB dan kongres belum selesai, tentu Indonesia sudah pasti kena sanksi dari FIFAItu yang kami khawatirkan," ucap Rita.
Agum menyatakan bakal bertugas secara profesional agar kongres tersebut berjalan dengan suksesDia dan anggota KN lainnya akan bersikap netral alias tak memihak siapapun.
"Saya memberikan jaminan bahwa KN akan bersikap netral seperti KPU (Komisi Pemilihan Umum)Kami tak akan larut dengan konflik kepentingan ataupun bisnisItu semua bukan urusan kamiKN akan membebaskan diri agar terlepas dari intrik-intrik," tegas lelaki yang juga pernah menjabat sebagai Ketum PSSI periode 1999- 2003 tersebut(ru/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lambert, The Next Ferguson?
Redaktur : Tim Redaksi