Agus: Capaian Kinerja Perdagangan Cukup Menggembirakan

Kamis, 25 Juni 2020 – 07:15 WIB
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Foto : Wahyu Putro A/foc./Antara

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, saat ini kinerja ekspor impor berjalan cukup baik.

Sesuai data yang telah dirilis BPS pada 15 Juni 2020, neraca perdagangan luar negeri Indonesia pada Mei 2020 surplus USD 2,1 miliar.

BACA JUGA: Sultan Ingatkan Mendag Mengurangi Impor Sayuran

Sehingga secara kumulatif, periode Januari – Mei 2020, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD4,3 miliar.

“Capaian kinerja perdagangan ini cukup menggembirakan, mengingat banyaknya pihak yang memprediksi penurunan kinerja perdagangan akibat pandemi,” ucap Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Rabu (23/6).

BACA JUGA: Di Tengah Pandemi, Ekspor Mobil Suzuki Moncer

Adapun produk-produk ekspor non-migas yang masih mengalami pertumbuhan pada periode Januari-Mei 2020 dibandingkan periode sama di tahun 2019 antara lain lemak dan minyak hewan/nabati, besi dan baja, logam mulia, perhiasan/permata, dan alas kaki.

Sementara, beberapa negara tujuan ekspor non-migas yang masih mengalami peningkatan pada periode tersebut adalah Singapura, Tiongkok, dan Australia.

BACA JUGA: Yustus Berdarah-darah, Tersungkur, Anak Buah John Kei Belum Puas, Ngeri!

Namun demikian, Agus mengajak semua pihak tetap perlu waspada dan memusatkan perhatian pada kinerja perdagangan secara keseluruhan.

Surplus yang dinikmati tersebut bersumber dari penurunan impor yang lebih dalam dibandingkan ekspor.

Di mana selama Mei 2020 impor turun 42% (yoy) dan ekspor turun 29% (yoy).

Karena itu, berbagai strategi disiapkan Kemendag untuk mengantisipasi penurunan kinerja ekspor yang lebih dalam pada semester ke-2 tahun 2020.

Antara lain memaksimalkan keberadaan perwakilan perdagangan di luar negeri untuk tetap mengawal berjalannya ekspor ke negara akreditasi dengan cara memonitor dan melaporkan perkembangan kondisi negara tujuan ekspor sehingga diperoleh info mengenai peluang dan hambatan ekspor secara cepat dan real time.

Kemudian, melakukan promosi, business matching maupun one on one meeting antara eksportir dengan buyer di luar negeri secara virtual.

Dalam jangka pendek, Kemendag terus mendorong pelaku usaha untuk pengembangan ekspor yang difokuskan pada sektor yang tumbuh positif di dalam negeri selama COVID-19 seperti makanan dan minuman olahan, alat-alat kesehatan, produk pertanian, produk perikanan, produk agroindustri, dan lainnya.

Selain itu, ekspor difokuskan pada negara yang kondisi penanganan pandemi COVID-19 nya sudah pulih atau mulai pulih seperti Tiongkok, Australia, Selandia Baru, Jepang, Korea Selatan dan beberapa negara tujuan ekspor lainnya.

Agus tak memungkiri, terdapat perubahan tren pasar, menyikapi hal itu dilakukan strategi peningkatan ekspor dibagi ke dalam 3 fokus produk.

Yaitu produk yang tumbuh positif selama pandemi COVID-19, produk yang kembali pulih pascapandemi COVID-19, dan produk baru yang muncul akibat pandemi COVID-19.

"Selama penanganan COVID-19 hingga masuk tahap era normal baru, peningkatan ekspor fokus pada sektor yang tumbuh positif selama pandemi, seperti makanan dan minuman olahan, alat-alat kesehatan, produk pertanian, produk perikanan, serta produk agroindustri," bebernya.

Strategi berikutnya fokus ke produk yang kembali pulih pasca pandemi COVID-19 dan produk baru yang muncul akibat COVID-19.

Kemendag juga memastikan terus melakukan pemetaan pasar, produk dan pelaku usaha/eksportir di setiap negara tujuan ekspor yang disertai dengan melakukan market intelligence dan business inteligence oleh perwakilan perdagangan di seluruh negara akreditas.

"Saat ini sedang berlangsung pemutakhirkan help desk ekspor dengan data dan informasi yang valid, lebih detail dan dipercaya masyarakat agar bisa membantu pelaku usaha termasuk UKM ekspor dalam memanfaatkan peluang ekspor saat ini maupun ke depannya," bebernya.

Dia menambahkan, Kemendag telah mengusulkan kepada Menteri Keuangan agar Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) memberikan stimulus berupa trade financing bagi para eksportir yang terdampak COVID-19 dan mengalami kesulitan keuangan. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler