jpnn.com - JAKARTA - Pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni kembali terbukti mampu bersaing dengan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Sebelumnya, berdasarkan survei SMRC, elektabilitas Agus-Sylvi sudah berada di atas Ais-Sandi
Kini berdasarkan riset Rame. id, terlihat baha pasangan yang diusung empat partai ini diminati media massa ketimbang Anies-Sandi.
BACA JUGA: Monas Dipadati Massa Tiga Cagub DKI, Damai yaa..
Riset jajak pendapat dan analisis media ini menunjukkan bahwa jumlah berita tentang Agus-Sylvi pada rentang waktu 26 September-24 Oktober 2016, sedikit lebih banyak dari Anies-Sandi.
Tecatat ada 1342 berita tentang Agus-Sylvi pada rentang tersebut. Sementara untuk Anies-Sandi ada 1164 berita
BACA JUGA: Oh Segini toh Dana Awal Kampanye Anies-Sandiaga
"Pasangan petahana masih memiliki share of media terbanyak dengan 4065 pemberitaan," ujara Head Analyst Rame.id, Reza melalui keterangan pers yang diterima redaksi, Sabtu (29/10).
Awalnya, terang dia, Anies-Sandi unggul dari Agus-Sylvi soal pemberitaan. Sandiaga yang sudah memulai aktivitasnya sebagai calon dari partai Gerindra memiliki modal citra media yang baik sebagai penantang.
BACA JUGA: 11 Pasangan Gugat Penetapan Calon
Anies Baswedan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, juga memiliki ekspose media yang cukup sebagai modal. Namun ternyata semakin hari semakin menurun sebaran pemberitaanya.
"Justru pasangan Agus-Sylvi secara perlahan mampu mengungguli pasangan Anies-Sandi dalam kuantitas dan sentimen pemberitaan," jelas dia.
Menurut Reza lagi, merosotnya ketertarikan awak media kepada Anies-Sandi tak lepas dari kegetolan pasangan yang diusung Gerindra dan PKS itu menyerang pertahana Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidyat.
Strategi itu awalnya cukup berhasil, namun lama kelamaan malah menjadi boomerang bagi Anies Sandi.
"Sebab sejak pertengahan Oktober petahana langsung mematahkan semua pancingan Anies-Sandi karena tidak didasari data dan penguasaan masalah," terang dia.
Nah, tambah Reza, di tengah sibuknya Anies-Sandi menyerang petahana, Agus-Sylvi menahan diri.
Dia memilih fokus blusukan dan kegiatan menggalang suara lainnya, ketimbang membuat pernyataan provokatif dan menyindir petahana.
"Pemberitaan Agus-Sylvi sendiri ditopang oleh banyaknya aktivitas blusukan yang dilakukannya dan berbagai endorsment serta dukungan. Secara umum Agus-Sylvi mampu memposisikan diri sebagai penantang utama petahana dalam share dan sentimen media," terangnya.
Analisa media ini berdasarkan pemantauan yang dilakukan sejak 26 September 2016 sampai dengan 24 Oktober 2916 terhadap 33 media online arus utama.
Riset juga tidak memasukkan pemberitaan soal kinerja dalam analisa karena proposionalitas berita hanya dibatasi kepada yang berkaitan dengan persiapan pilkada DKI Jakarta 2017.
Sementara, 33 media online arus utama yang dipantau antara lain, Aktual.co; Antaranews.com; Beritasatu.com; Bisnis.com; Cnnindonesia.com; Detik.com; Fajar.co.id; Gatra.com; Indopos.co.id; Inilah.com; Jakartaglobe.id; Jawapos.com; JPNN.com; Kompas.com; Kontan.co.id; Liputan6.com; Mediaindonesia.com; Merdeka.com; metrotvnews.com; Okezone.com; Poskotanews.com; Rappler.com/Indonesia; Republika.co.id; Rmol.co; Sindonews.com; Suara.com; Suaramerdeka.com; Tempo.co; Thejakartapost.com; Tirto.id; Tribunnews.com; Viva.co.id; Wartakotalive.com.
Secara umum, Detik.com menjadi media online yang terbanyak memberitakan semua kandidat dengan 994 berita.
Kompas.com dengan 776 berita, Tribunnews.com 758 berita, Viva.co.id 442 berita, Jpnn.com 388 berita, merdeka.com dengan 314 berita, republika.co.id dengan 280 berita, okezone.com dengan 248 berita dan rmol.co dengan 244 berita.
Rame.id (Rakyat Memilih) adalah aplikasi jajak pendapat umum (polling) dan analisa media terpercaya. Kami menyajikan fitur Polling yang menjamin kualitas hasil valid dan dapat dipercaya.
Setiap pengguna fitur polling harus mendaftarkan diri dan melewati proses verifikasi dua lapis. Untuk menjamin satu pengguna hanya bisa memberikan satu kali pilihan.
"Kami juga menyediakan fitur analisa media yang menyajikan analisa dari pemberitaan media online utama. Selama masa Pilkada serentak 2017 ini, kami sajikan analisa media yang terbuka untuk umum guna mengukur kekuatan isu dan dampaknya pada penampilan elektoral tiap kandidat," tutup Reza. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambangi Kantor KPU, Plt Gubernur DKI: Sudah Siaplah
Redaktur : Tim Redaksi