Agus Tertawa Lalu Mengusap Air Mata Saat Bercerita Tentang Kapten Yohanes Heri Santoso

Senin, 26 April 2021 – 13:32 WIB
Kediaman orang tua Kapten Yohanes Heri Santoso di Desa Ngadipuro, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Foto: Riri Rahayuningsih/Jawa Pos Radar Semarang

jpnn.com, MAGELANG - Salah satu awak kapal selam KRI Nanggala 402, Kapten Yohanes Heri Santoso berasal dari Desa Ngadipuro, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Kapten Yohanes dikenal sosok yang doyan srawung alias berinteraksi di lingkungan rumah.

BACA JUGA: 53 Prajurit Hiu Kencana yang Gugur dalam Tragedi KRI Nanggala 402

"Dia sangat baik," kata kakak ipar Kapten Heri, Agus, saat ditemui awak koran Radar Semarang, Minggu (25/4) siang.

Saat itu rumah keluarga besar Kapten Heri tampak lengang. Menurut Agus, pihak keluarga sedang ke Kota Surabaya mengunjungi istri dan ketiga anak Kapten Heri sejak Kamis (22/4) lalu.

BACA JUGA: Penghargaan dari Presiden untuk 53 Awak KRI Nanggala-402, Bukan Hanya Kenaikan Pangkat

Saat menemui koran ini, Agus tampak sendu. Aura kesedihan terlihat jelas dari matanya yang memerah.

Ketika berbicara soal Kapten Heri, sesekali dia juga mengusap mata. Seperti menahan air mata agar tidak tumpah.

BACA JUGA: Satu PNS Gugur dalam Tragedi KRI Nanggala 402, BKN Proses Kenaikan Pangkat Anumerta

Agus mengatakan, Kapten Heri terakhir pulang ke Magelang pada Hari Raya Natal 2020 lalu. Kapten Heri memang selalu pulang saban Hari Raya Idulfitri dan Natal.

Pulang dua kali dalam setahun.

“Selebihnya ya kalau memang ingin pulang,” tutur Agus yang rumahnya bersebelahan dengan rumah orang tua Heri.

Kendati jarang pulang, menurut Agus, Kapten Heri begitu dekat dengan keluarga. Anak kedua dari empat bersaudara itu bahkan rutin menelepon kakaknya, istri Agus.

Terakhir menelepon, sekitar dua pekan lalu.

Agus menggambarkan karakter Kapten Heri sebagai sosok yang supel di lingkungan rumah. “Pokoknya sangat baik,” ucap Agus.

Dia tertawa. Namun, kembali mengusap air mata.

Agus juga meminta maaf karena tidak bisa memberikan banyak informasi terkait adik iparnya. Agus tidak sanggup berbicara banyak lagi.

Perasaannya masih sangat kalut. Berharap masih ada mukjizat Tuhan. “Ya, semoga (ada) mukjizat,” katanya. (rhy/aro)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler