jpnn.com, JAKARTA - Tanda pagar (tagar) #kamibersamapanglima mendadak muncul di Twitter, setelah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut ada upaya pembelian 5.000 senpi atau senjata api ilegal dan mencatut nama Presiden Joko Widodo.
Hastag itu mendapat berbagai respons di dunia maya maupun nyata. Netizen banyak mengapresiasi Gatot.
BACA JUGA: Jokowi-Panglima TNI Bahas Info 5.000 Senjata, Ini Hasilnya
Di dunia nyata, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menilai sebenarnya apa yang terjadi merupakan konflik internal di pemerintah. Karena itu, dia menegaskan, serahkan sepenuhnya kepada pemerintah untuk menyelesaikan konflik tersebut. "Saya yakini pemerintah bisa menyelesaikan masalah ini," ujar Agus di gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/9).
Dia mengatakan, berdasarkan pernyataan Menkopolhukam Wiranto memang terjadi miskomunikasi antarinstitusi terkait wacana pembelian senjata itu. Karena itu, Agus mengatakan, harus ada klarifikasi yang terbaik kepada masyarakat.
BACA JUGA: Ajakan Panglima TNI Demi Menjaga Keamanan Nasional
"Tentunya panglima harus klarifikasi secara menyeluruh apa yang dimaksud dari pernyataannya itu," ujarnya.
Anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Partai Demokrat itu mengingatkan, sebenarnya juga tidak boleh mengeluarkan pernyataan yang tidak diyakini. Namun, Agus yakin panglima memiliki dasar yang kuat untuk mengatakan apa yang ingin dikatakannya. (boy/jpnn)
BACA JUGA: Anggap Nobar G30S/PKI Jadi Cara Panglima TNI Gebuk Komunis
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5.000 Senjata Ilegal Masih Memunculkan Tanda Tanya
Redaktur & Reporter : Boy