Agya-Ayla Laris Manis

Rabu, 17 Oktober 2012 – 01:47 WIB
SURABAYA - Peluncuran duo kembar, Agya dan Ayla, pabrikan Toyota dan Daihatsu memang belum resmi dilakukan. Meskipun demikian, sejak bulan lalu para agen pemegang merek telah diperkenalkan. Namun, mobil berkapasitas 1.000 cc itu telah laris manis.
      
Joen Boediputra, Operational Manager Jatim Plus Auto 2000, sebagai diler resmi Toyota, mengatakan pra order Agya telah mencapai 3 ribu. Padahal, pihaknya tidak agresif dalam memasarkan produk yang belum ditentukan harganya. "Konsumen tahu lewat berita-berita di media cetak, televisi, dan internet," tuturnya.

Sebagai penjual, tambahnya, mereka tentu tidak bisa menolak niat para konsumen itu. Bahkan, para calon pembeli Agya itu telah menitipkan sejumlah uang kepada diler. Namun, perjanjian tidak terlalu mengikat. Seandainya, harga mobil tidak sesuai yang dijanjikan, mereka bisa menarik uang 100 persen.

Kepala Kantor Wilayah PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AIDSO), distributor Daihatsu, Jatim-Bali Hariya Albertus mengatakankan uang panjer untuk mendapatkan Ayla adalah Rp 1 juta. Dia menyebut Ayla yang sudah masuk pra order berkisar 300 unit. "Salesman saya larang untuk melakukan promo berlebihan. Kita benar-benar pasif," katanya.

Alasannya, pihaknya masih belum tahu dengan kapasitas dan suplai mobil dari PT Astra Daihatsu Motor (ADM). "Jika, permintaan melebihi suplai bisa daftar inden sangat panjang," paparnya.

Bulan lalu, PT Toyota Astra Motor dan ADM berkolaborasi dengan meluncurkan dua produk kembar yakni, Agyla dan Ayla. Ini adalah ketiga kali mereka mengeluarkan mobil yang sama. Sebelumnya, Avanza dan xenia, serta  Terrios dan Rush. Sayangnya, pabrikan belum bisa menentukan harga. Mereka hanya menyebut kisaran yaitu Rp 75 juta sampai 100 juta.

Mobil ini kali pertama dipamerkan di Indonesia International Motor Show 2012, September lalu. Publik Surabaya juga mendapat kesempatan istimewa untuk melihat langsung Agyla dan Ayla di Jelajah Dunia Astra yang berlangsung di Grand City, besok sampai Minggu. 

Penyebabnya, para pemegang merek itu masih menunggu aturan pemerintah tentang mobil  harga murah dan ramah lingkungan. Pemerintah berjanji memberikan intensif pajak.

"Draft aturan sudah jadi. Tinggal tanda tangan. Jadi, harga bakal tidak lebih dari yang kita tawarkan sebelumnya," papar Joen. (dio/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejar Target Penumpang, Garuda Operasikan Bombardier

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler