jpnn.com - DENPASAR – Dilihat dari kualitas air dan sedimentasi, kondisi Teluk Benoa saat ini sangat buruk.
“Kualitas air dapat dilihat dari kandungan fisika dan kimianya, sangat buruk,” ujar ahli Biota Laut Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Dr. Dian Saptarini di Denpasar, Rabu (1/3).
BACA JUGA: HEBOH! Sudah Setahun Menghilang, Anggota Polisi Gabung ISIS?
Selain air laut yang buruk, Teluk Benoa juga mengalami sedimentasi yang luas dan merata. “Sedimentasi di Teluk Benoa dapat dilihat dari tingkat kekeruhan yang tinggi, hingga biota laut susah mencari makan,” katanya.
Menurut Dian, buruknya kualitas air dan sedimentasi karena banyaknya sampah yang mengisi Teluk Benoa.
BACA JUGA: Oh Bunga..., Sudah Dipaksa Berpose Tanpa Busana, Masih Digauli Pula
“Teluk Benoa penuh sampah dan zat organik yang tinggi. Indikasinya dapat dilihat dari warna air laut yang hitam dan bau yang menyengat,” ujarnya.
Dian juga menilai, rencana revitalisasi Teluk Benoa harus dimulai dengan membersihkan dan mendalamkan sungai yang menuju ke Teluk Benoa.
BACA JUGA: Pemprov Kaltara Masih Butuh 6 Ribu Pegawai
“Air sungai yang bagus dan bersih di tambah kesadaran masyarkag setempat, proses revitalisasi Teluk Benoa akan lebih cepat,” ujarnya.
Menurut rencana, Teluk Benoa di Bali yang saat ini alami disfungsi karena sedimentasi akan direvitalisasi dengan berbasis reklamasi. Revitalisasi Teluk Benoa yang akan dilakukan mengacu pada adat, budaya, agama Hindu Bali dan kesejahteraan rakyat setempat.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tooop! Lihat..Bupati Menerjang Banjir, Bongkar Selokan
Redaktur : Tim Redaksi