jpnn.com, JAKARTA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 akan berakhir hari ini (2/8).
Adapun keputusan mengenai perpanjangan atau tidak akan diumumkan hari ini.
BACA JUGA: Babi Muncul di Hambalang Bogor, Warga: Ini Peristiwa Pertama Kalinya
Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman menanggapi hal itu. Menurut dia, pelaksanaan PPKM Level 4 masih tetap dilanjutkan.
"Dari kacamata epidemiolog, idealnya tetap dilanjutkan," kata Dicky dihubungi melalui pesan singkat, Senin (2/8).
BACA JUGA: Janda Sering Bertamu ke Rumah Pria, Menginap Berhari-hari, Walah Ternyata
Dia mengatakan ada tiga alasan PPKM Level 4 harus diperpanjang. Pertama, tingkat positif yang terjadi di masyarakat masih tinggi jauh di atas lima persen.
Dicky menyebut belum ada wilayah yang berada di bawah angka ideal tersebut.
Selain itu, dia mengatakan angka kematian masih cukup tinggi dan terdapat keterbatasan dalam sistem pelaporan dan deteksi.
Terakhir, kata Dicky, walaupun angka ketersediaan tempat tidur di rumah sakit (BOR) sudah turun, tetapi pemerintah harus mengetahui bahwa komposisi masyarakat yang ke rumah sakit mungkin hanya 15-20 persen, sisanya isolasi mandiri di rumah.
"Kalau dilonggarkan PPKM-nya, maka kasus kesakitan dan kematian berpotensi meningkat lagi karena kondisinya belum aman," jelas Dicky.
Meski begitu, Dicky tak menampik apabila dilihat dari sisi ekonomi dan sosial, PPKM Level 4 sudah membuat rakyat banyak yang berkeluh kesah.
Oleh karena itu, pelonggaran PPKM Level 4 bisa jadi opsi.
"Karena banyak rakyat yang sudah menjerit (urusan perut yang tidak bisa ditunda lagi), maka PPKM bisa jadi akan dilonggarkan. Kita tunggu saja keputusan pemerintah," kata Dicky. (ddy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian