JAKARTA - Ahli hisab yang diturunkan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) juga tidak bisa melihat hilal penentuan awal Ramadhan 1434 H.
Hal ini disimpulkan oleh Ustd H Rusli Arsyad yang melakukan rukyat untuk mengamati hilal dari puncak gedung Season City Jakarta Barat.
"Kami simpulkan hari ini tidak terlihat hilal," kata Rusli Arsyad saat dihubungi, Senin (8/7) malam.
Dia menyebutkan sejumlah kendala yang ditemui dalam proses rukyat saat matahari tenggelam pukul 17.51 WIB tadi adalah cahaya matahari terlalu terang.
"Kendalanya pertama, cahaya matahari sangat terang, dan juga awan yang tebal," jelasnya.
Dengan tidak terlihatnya hilal hari ini, maka ahli hisab PBNU ini mengaku menyerahkan keputusan kepada PBNU untuk penentuan awal Ramadhan.
"Kami dari NU, kami melapor ke PBNU, nanti PBNU yang akan memberikan masukan kepada pemerintah," pungkas Rusli. (fat/jpnn)
Hal ini disimpulkan oleh Ustd H Rusli Arsyad yang melakukan rukyat untuk mengamati hilal dari puncak gedung Season City Jakarta Barat.
"Kami simpulkan hari ini tidak terlihat hilal," kata Rusli Arsyad saat dihubungi, Senin (8/7) malam.
Dia menyebutkan sejumlah kendala yang ditemui dalam proses rukyat saat matahari tenggelam pukul 17.51 WIB tadi adalah cahaya matahari terlalu terang.
"Kendalanya pertama, cahaya matahari sangat terang, dan juga awan yang tebal," jelasnya.
Dengan tidak terlihatnya hilal hari ini, maka ahli hisab PBNU ini mengaku menyerahkan keputusan kepada PBNU untuk penentuan awal Ramadhan.
"Kami dari NU, kami melapor ke PBNU, nanti PBNU yang akan memberikan masukan kepada pemerintah," pungkas Rusli. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harrier Bekas Anas Sudah Disita sejak Maret
Redaktur : Tim Redaksi