jpnn.com, JAKARTA - Salah seorang Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahtiar Effendy, meninggal dunia, Kamis (21/11) sekitar pukul 00.00 WIB.
Pria kelahiran Ambarawa 10 Desember 1958 itu tutup usia di ICU RSIJ Cempaka Putih.
BACA JUGA: Wakil Ketua MPR Hidayat: Warga Muhammadiyah Aktif Menjaga Keutuhan NKRI
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, almarhum merupakan ahli ilmu politik Islam yang analisisnya tajam dan fokus. Buku terjemahan disertasinya tentang Islam dan Negara maupun pengantarnya untuk buku Olivier Roy tentang Kegagalan Politik Islam sangat mendalam dan faktual.
"Demikian pula ketika memberi masukan-masukan tentang bagaimana Muhammadiyah menghadapi situasi politik kekinian, tajam dan bijak," kata Haedar di situs Muhammadiyah, Kamis (21/11).
BACA JUGA: Asalamualaikum, Fadli Zon Beber Bukti Bung Karno Pengurus Muhammadiyah
BACA JUGA: Soal Posisi Mendikbud, Begini Respons Petinggi Muhammadiyah
"Ketika jam 00.15 kami menerima kabar duka, sungguh merasa kehilangan, Allah telah memanggilnya. Mari doakan almarhum Bahtiar husnul khatimah, diampuni kesalahannya dan diterima amal ibadahnya.
Bahtiar memegang dua gelar tingkat master untuk kajian Asia Tenggara dan ilmu politik. Dia dikenal aktif di kalangan akademik dan kerap menulis di berbagai media massa. Bahtiar lulus sebagai Sarjana Ilmu Perbandingan Agama dari IAIN (sekarang UIN) Jakarta sekaligus pemegang PhD Ilmu Politik dari Ohio State University, Amerika Serikat.
Terpisah, Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2010 Din Syamsuddin menyampaikan Bahtiar Effendy akan dimakamkan di Depok. "Akan dimakamkan setelah zuhur di pemakaman dekat rumahnya di Depok," katanya.
Informasi tersebut, katanya, diterima dari putri Bahtiar Effendy, Atia Ajani. (adk/jpnn/antara)
Redaktur & Reporter : Adek