jpnn.com, JAKARTA - Membawa cara baru menyebarkan virus kesadaran berkendara aman, UIN Sunan Ampel dan Yayasan Astra Honda Motor (Yayasan AHM) menerbitkan buku Fiqih Lalu Lintas sebagai penguat legitimasi moral pesan berkendara aman.
“Buku Fiqih Lalu Lintas ini menggambarkan bahwa safety riding bukan hanya masalah keduniaan semata. Ini bukan sekedar skill berkendara atau kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas, tapi ada perintah agama di sana. Kami mengapresiasi karya akademisi UIN Sunan Ampel ini,” ungkap Wakil Ketua Yayasan Astra Honda Motor Ahmad Muhibbuddin, saat peluncuran buku Fiqih Lalu Lintas di Kampus UIN Sunan Ampel, Surabaya.
BACA JUGA: AHM Lanjutkan Pendidikan Vokasi Industri ke SMKN 3 Kaltara
Penyampaian pesan keselamatan berkendara melalui telaah akademis menggunakan perspektif nilai-nilai relegius, lanjut Muhibbuddin, baru pertama kali dilakukan.
Terobosan tersebut diharapkan dapat menjadi modal baru bagi para pegiat safety riding untuk terus mengingatkan para pengguna jalan akan pentingnya berkendara aman dan berkontriusi menciptakan kenyamanan di jalan.
Muhammad Lathoif Ghozali, salah satu Tim Penyusun Fiqih Lalu Lintas menginginkan Fiqih Lalu Lintas bisa melindungi dan memperbaiki kualitas kehidupan muslim saat menggunakan jalan raya dengan merujuk pada peraturan yang berlaku dari nilai-nilai sakral dalam ajaran Islam yang bersumber pada Alquran, Hadis dan maslahah mursalah.
BACA JUGA: Uji Nyali Honda PCX Sejauh 1.400 Km Rampung, Ini Hasilnya
“Maslahah mursalah ini adalah prinsip kebaikan yang diserahkan kepada manusia mau mengambil atau tidak mengambilnya. Misalnya memiliki SIM, memakai helm, mematuhi rambu lalu lintas. Ini ijtihad kami dalam memberikan legitimasi teologis untuk membangun kesadaran bersama dalam berkendara di negeri ini,” kata Lathoif. (mg8/jpnn)
BACA JUGA: Kunci Astra Honda Motor Kerek Pasar Motor Sport
BACA ARTIKEL LAINNYA... Songsong 2019, Berikut Tantangan Bagi Astra Honda Motor
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha