jpnn.com, JAKARTA - Di media sosial beredar potongan video tim sukses pasangan calon Gubernur Sulawesi Tengah Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri membagikan sejumlah paket sembako di wilayah Kasimbar, Parigi Moutong.
Dengan menggunakan mobil minibus, ratusan paket sembako disebarkan kepada warga.
BACA JUGA: Sukarelawan RIDO Gelar Pasar Sembako Murah di 26 Kecamatan Jakarta
Ironisnya, pembagian paket sembako dibagikan oleh orang dengan penampilan selayaknya pemuka agama. Sejumlah warga dalam video tersebut mengantre di depan mobil untuk menerima paket sembako tersebut.
Salah seorang warga yang mengabadikan praktik kotor itu, Agus mengatakan, dia langsung melaporkan temuannya itu kepada Bawaslu. Dari jendela rumahnya, dia merekam antrean puluhan warga untuk mendapat sembako.
BACA JUGA: Hari Pahlawan, Pemkot Tangsel Ziarah dan Bagikan Sembako kepada Veteran
“Anak-anak majlis kasimbar yang tangkap ini dan langsung panggil Bawaslu,” ungkap Agus, Jumat (22/11).
Bukti lainnya, saat dibedah kantong sembako tersebut berisikan minyak, sabun cuci piring, gula, susu kental manis, teh, dan kopi. Alih-alih mempromosikan diri, Ahmad Ali juga menyertakan selebaran visi-misi miliknya.
BACA JUGA: Santri NU Sulteng Gabung Berani Gaspoll, Dukung Anwar-Reny Pemimpin yang Diinginkan Rakyat
Pengamat politik UIN Jakarta Ahmad Bakir Ihsan memandang, praktik kotor yang dilakukan Ahmad Ali sebagai bentuk dirinya memandang rakyat hanya sebatas komoditas politik.
Hal itu berdampak buruk bagi demokrasi yang mengedepankan kesetaraan dan kebebasan.
“Uang atau imbalan menjadikan masyarakat sebagai komoditas politik para oligarki, para pemilik modal, yang secara perlahan akan mengarah pada sentralisasi kekuasaan,” ujar Ahmad Bakir.
Praktik kotor itu juga membuat masyarakat tidak cerdas dalam memilih pemimpin. Bukan tanpa alasan, sifat materi yang hanya sementara akan berdampak negatif bagi kehidupan rakyat selama lima tahun ke depan.
Singkatnya, Ahmad Ali tidak bisa bertanggung jawab pada kepentingan rakyat selama lima tahun ke depan. Karena suara rakyat yang dia bayar hanya untuk mendapatkan suara bukan lagi berlandaskan bahwa tahta digunakan sepenuhnya untuk rakyat. (cuy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilgub Sulteng Sengit: Anwar Hafid Melemah, Ahmad Ali Menguat
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan