jpnn.com, JAKARTA - Penganiayaan yang dilakukan sejumlah oknum prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah beberapa waktu lalu menuai polemik.
Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pemilu (TKRPP) Ganjar-Mahfud Ahmad Basarah mengatakan aksi brutal oknum TNI itu merupakan pelanggaran HAM yang harus diusut tuntas.
BACA JUGA: Siti Atikoh Berurai Air Mata Lihat Pendukung Ganjar Korban Kekerasan Tentara
Karena itu Basarah, mengecam keras aksi brutal prajurit TNI ini. Pihaknya sangat prihatin dan tidak menerima apa pun alasan di balik oknum prajurit TNI melakukan penganiayaan ini.
"Ini pelanggaran HAM yang harus diusut tuntas dan para pelakunya diproses hukum dan dipecat karena telah mencoreng nama baik dan kewibawaan institusi TNI,” kata Basarah, Senin (1/1).
BACA JUGA: Prajurit Aniaya Pendukung Ganjar, Jokowi Didesak Copot Petinggi TNI
Wakil Ketua MPR ini menuturkan penganiayaan yang dilakukan sejumlah oknum prajurit TNI terhadap sukarelawan Ganjar-Mahfud merupakan kemunduran demokrasi terutama bagi reformasi TNI.
Basarah pun mengingatkan Panglima TNI untuk menjalankan komitmen reformasi TNI, terlebih saat ini Indonesia sedang di tahun politik.
“Dengan adanya kasus ini, kami mempertanyakan komitmen TNI, terutama Panglima TNI, dalam menjaga Pemilu 2024 dengan jurdil dan damai,” ujar Basarah.
Basarah meminta Panglima TNI mengendalikan seluruh prajuritnya agar tidak bertindak brutal terhadap warga sipil. Apalagi para pelaku sampai keluar barak untuk menganiaya warga sipil.
"Kami mendesak Panglima TNI menindak tegas para pelaku, mulai dari proses hukum hingga pemecatan. Jangan dianggap ini urusan sepele. Ini sudah pelanggaran HAM,” tegas Basarah.
Dalam kesempatan itu, Basarah yang juga Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud itu juga mengingatkan aparatur negara seperti TNI dan Polri untuk tidak lagi melakukan kekerasan terhadap warga sipil, apalagi mengingat saat ini sedang tahun politik yang semestinya berjalan damai dan kondusif.
“Peristiwa seperti ini jangan lagi terulang atau bahkan dialami lagi oleh siapa pun, khususnya pada peserta pemilu hingga masa pemilu berakhir," katanya.
Menurut Basarah, Komnas HAM juga perlu turun tangan menyelidiki dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan prajurit TNI terhadap sukarelawan Ganjar-Mahfud.
“Sejak tadi malam, tim khusus TKRPP dari Jakarta telah tiba di Boyolali dan langsung menemui korban di rumah sakit. Mereka datang untuk menggali data dan fakta di lapangan, dan sekaligus memberikan advokasi untuk rekan-rekan kami yang jadi korban penganiayaan oleh oknum prajurit TNI. Kami meminta Komnas HAM juga turun tangan melakukan investigasi,” pungkas Basarah.(mcr10/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul