Ahmad Doli Kurnia: Pemindahan IKN Bagian dari Pemerataan Pembangunan

Rabu, 22 Juni 2022 – 22:56 WIB
Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia mengatakan langkah memindahkan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan bagian dari pemerataan pembangunan.

Oleh sebab itu, politikus Partai Golkar ini berharap perpindahan IKN ini mampu membuat Indonesia tidak dikenal negara-negara luar hanya wilayah Jakarta dan Bali, tetapi juga wilayah yang lainnya seperti Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

BACA JUGA: Inilah Susunan dan Tugas Tim Transisi Pemindahan IKN

“Jadi, program pemerataan pembangunan yang dicanangkan pemerintah ini harus didukung banyak pihak,” kata Ahmad Doli Kurnia, Rabu (22/6).

Doli yang juga menjabat Kordinator Presidium Majelis Nasional (MN) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) mengatakan KAHMI sangat mendukung kebijakan pemerataan pembangunan ini.

BACA JUGA: Pemprov DKI Bahas RUU Kekhususan Jakarta Jelang Pemindahan IKN

Namun, dia mengatakan pemindahan IKN membutuhkan waktu yang cukup lama. Artinya, penyelesaian pembangunan akan berlangsung secara bertahap, baik di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Sumatra hingga ke wilayah timur Indonesia lainnya.

“Namun, perpindahan Ibu Kota ini tidak bisa dilakukan secara sekejap. Harus dilakukan secara perlahan dan bertahap,” jelas Doli.

BACA JUGA: Jokowi Tunjukkan Keseriusan Pemerintah Perbaiki Lingkungan di Kawasan IKN Nusantara

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan pembangunan infrastruktur dasar di Ibu Kota Negara (IKN) baru akan dimulai pada Agustus 2022.

“Kami akan memulai pembangunan infrastruktur dasar IKN pada Agustus 2022 mendatang,” kata Menteri Basuki saat menerima kunjungan delegasi dari Korea Selatan Lee Yoon-Sang di Jakarta.

Menurut Menteri Basuki, pihak Kementerian akan mengirimkan 39 young engineer ke Korea Selatan untuk menjalani pelatihan terkait smart city, dan juga belajar mengenai Structural Health Monitoring System (SHMS) untuk jembatan nasional di Indonesia, serta penyusunan Master Plan dan Pilot System Intelligent Transport Systems (ITS) untuk Area Metropolitan Jakarta.

“Pada bulan Juli kami akan mengirim 25 young engineer PUPR ke Korea Selatan untuk menjalani pelatihan terkait smart city. Selain itu ada 14 young engineer yang juga akan ke Korea Selatan untuk belajar mengenai SHMS jembatan. Ini merupakan bentuk kerja sama yang lebih konkret selain diskusi-diskusi yang kita lakukan pada seminar atau konferensi,” ujar Basuki.(fri/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler