BACA JUGA: PDIP Tak Akan Tolak Kursi Menteri
"Bagaimana itu koq penyamun bisa lolos jadi pimpinan MPR, di saat DPD tengah memproses siapa diantara anggotanya yang akan disepakati untuk jadi Wakil Ketua MPR," kata Yudi Latif, dalam diskusi kenegaraan di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/10)
Hakekat pimpinan MPR, kata Yudi Latif, adalah representatif keterwakilan dari dua lembaga legislatif yakni DPR dan DPD
BACA JUGA: Dukung SBY, Golkar Tak Harus Dapat Menteri
Namun problemnya saat ini, ternyata ada anggota DPD yang menjadi pimpinan MPR tanpa persetujuan dari institusinyaDijelaskannya, aspirasi DPD terhadap komposisi kepemimpinan di MPR itu berupa permintaan agar dua dari lima pimpinan MPR itu berasal dari kelompok DPD
BACA JUGA: Dicari Ketua DPD yang Pro Ical
Namun yang terjadi justru jauh dari aspirasi mereka"Paripurna MPR malah mengangkat Farhan Hamid jadi Wakil Ketua MPR tanpa adanya persetujuan dari hasil Paripurna DPDArtinya, selain tidak memenuhi hakekat, paripurna MPR secara bersama-sama juga turut menjadi penyamun," ujar Yudi.Yudi juga memandang pimpinan MPR itu sebagai panggung dangdutan"Ngapain mereka ramai-ramai disana, sementara pekerjaan tidak adaKayak panggung dangdutan saja," tegasnya.
Selain mengkritisi proses dan prosedur pemilihan pimpinan MPR, Yudi Latif juga mengingatkan agar DPD jangan hanya terkosentrasi dengan isu amandemen kelima atas UUD 45Sebab, Ada hal yang lebih substansial dari sekedar isu amandemen, yakni memperlihatkan kinerja anggota dan institusi DPD"Jangan hanya ramai-ramai menyuarakan dukung kami, dukung kami, sementara kinerja anggota dan institusi nol besar," kata Yudi(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Sempat Pikirkan Jatah Menteri
Redaktur : Antoni