jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Ahmad Riyadh menanggapi adanya permintaan Kongres Luar Biasa atau KLB PSSI.
Menurut Riyadh, permintaan menggelar KLB hanya bisa datang dari anggota PSSI yang menjadi pemilik suara (voter), bukan dari pemerintah maupun Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
BACA JUGA: Berikut Poin-Poin Pertemuan Presiden FIFA dengan PSSI
Sementara, soal rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan yang meminta PSSI menggelar KLB guna menghasilkan kepemimpinan dan kepengurusan yang berintegritas, profesional, bertanggung jawab dan bebas dari konflik kepentingan, Ahmad mengatakan itu hanya sebatas anjuran yang dilaporkan ke Presiden Joko Widodo.
“Yang berhak meminta KLB itu anggota PSSI, para voter. Pemerintah tidak bisa mencampuri hal itu,” kata Riyahd di Jakarta, Selasa (18/10) malam.
BACA JUGA: Presiden Jokowi dan FIFA tak Singgung Soal Pengurus PSSI dan KLB, Ini Fokusnya
TGIPF dalam dokumen yang dikeluarkan pada 14 Oktober 2022, memang merekomendasikan jajaran Exco PSSI, termasuk Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya ratusan korban, baik meninggal maupun luka-luka, akibat peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Ahmad Riyadh, yang juga Ketua Asprov PSSI Jawa Timur, pun yakin Pemerintah Indonesia dan TGIPF sudah mengetahui batasan sampai mana batas mereka masuk ke kepentingan PSSI.
BACA JUGA: Pertemuan Presiden FIFA dengan PSSI Tuntas, Langsung Main Bola Bareng
"Menpora (Zainudin Amali) sempat menyampaikan sesuatu tentang itu. Presiden juga bersikap jelas. Urusan PSSI diserahkan kepada mekanisme PSSI," tutur Ahmad Riyadh.
Dalam Statuta PSSI, hanya dua pihak yang bisa meminta digelarnya KLB yaitu Komite Eksekutif (Exco) dan anggota PSSI.
Khusus untuk anggota, KLB akan dilaksanakan jika 50 persen atau 2/3 dari jumlah total anggota PSSI mengajukan permohonan tersebut.
Jika sudah memenuhi syarat itu dan KLB belum juga berlangsung, anggota PSSI dapat meminta bantuan dari FIFA.
Adapun agenda KLB, berikut tempat dan tanggal, akan diberitahukan 30 hari sebelum diadakannya KLB tersebut.
PSSI sejatinya akan melangsungkan KLB pada 2023 untuk memilih kepengurusan baru lantaran masa kerja pengurus periode kepengurusan 2019-2023 sudah berakhir.
Namun, sebelum itu, akan digelar Kongres Biasa pada awal 2023.
"KLB memang akan berjalan tahun depan dan kami berharap semua sesuai jadwal," kata Ahmad Riyadh. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi