jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkesan memberi perlakuan yang berbeda antara warga Bukit Duri yang mendiami bantaran Kali Ciliwung, dengan warga Kemang yang memiliki bangunan mewah di bantaran Kali Krukut.
Kesan itu paling tidak hadir, setelah pemprov berencana menggusur warga Bukit Duri setelah Idul Adha. Sementara terhadap pemukiman mewah di Kemang, belum terlihat tanda-tanda langkah yang sama bakal dilakukan. Padahal sama-sama mendiami bantaran kali.
BACA JUGA: Ahok Sebut Warga di Bantaran Kali Sama Dengan...
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama beralasan, sedikit kesulitan menangani kawasan Kemang. Karena bangunan-bangunan yang ada mengantongi sertifikat. Berbeda dengan kawasan Bukit Duri.
Namun meski demikian, gubernur yang akrab disapa Ahok tersebut menengaskan, penertiban nantinya tetap akan dilakukan. Hanya caranya mungkin akan berbeda.
BACA JUGA: Lantai Kamar Mandi Jebol, Tukang Las Tewas Hanyut di Kali
"Dia (warga Kemang,red) kalau punya sertifikat itu yang masalah. Jadi Jakarta ini memang kekacauan, tapi kami (Pemprov,red) mesti sikat," ujar Ahok, Jumat (9/9).
Menurut Ahok, karena bangunan di sekitar Kemang memiliki sertifikat kepemilikan, maka Pemprov tentu tidak bisa begitu saja merobohkannya. Karena hal tersebut bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebab itu kemungkinan Pemprov akan membeli lahan yang ada, untuk kemudian dilakukan normalisasi terhadap Kali Krukut.(gir/jpnn)
BACA JUGA: PKB Buka Kans Dukung Ahok
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ariesman Dieksekusi, Aguan Masih Dicegah ke Luar Negeri
Redaktur : Tim Redaksi