WAKIL Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengancam akan memusnahkan bajaj 2 tak di seluruh Jakarta. Langkah itu dilakukan jika dalam waktu enam bulan mendatang para pemilik bajaj tak mampu membuktikan kendaraannya masih laik dioperasikan.
"Makanya, saya tegaskan kepada Pak Pristono (Kepala Dishub DKI), kalau dalam tiga hingga enam bulan mereka tidak bisa tunjukkan fisik bajajnya, maka kami akan habiskan. Jangan sampai sudah tidak jalan, mereka masih tetap paksakan untuk hidup gitu," ujar Ahok -sapaan akrab Basuki- di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (8/7).
Kendati begitu, Ahok menjanjikan para sopir bajaj dua tak tidak akan menjadi pengangguran. Sebab, mereka akan ditampung oleh perusahaan yang memenangi tender pengadaan bajaj baru.
"Nggak dong, kan ditampung oleh pemenang tender. Justru sopir yang kecil-kecil yang punya bajaj kecil-kecil akan ditampung oleh perusahaan yang menang. Kalau ada koperasi atau PT yang menang akan menampung mereka," ujarnya.
Menurutnya, para pemilik dan sopir bajaj dua tak salah paham dengan istilah tender yang dilakukan Pemprov DKI. "Justru saya jelaskan, tender itu dalam rangka penentuan kuota dan standar spesifikasi. Kalau bajaj yang bising-bising lama-lama harus dihilangkan. Perusahaan pemenang tender tidak diwajibkan membeli bajaj dari India. Bisa dari Cina, Swedia pun boleh, terserah yang penting ramah lingkungan," jelasnya.
Ahok pun mengajak para pemilik bajaj dua tak untuk membentuk koperasi sebagai badan hukum yang memayungi mereka. Dengan demikian, koperasi tersebut bisa diikutsertakan dalam tender kuota dan standar spesifikasi bajaj.
"Justru kami tawarkan kepada mereka, kalau tidak punya koperasi, silakan bentuk koperasi, gratis. Tinggal datang ke Dinas KUMKP DKI. Nah yang ikut koperasi ini bisa ikut tender. Jadi ini sebenarnya salah paham saja," tandasnya. (wok)
"Makanya, saya tegaskan kepada Pak Pristono (Kepala Dishub DKI), kalau dalam tiga hingga enam bulan mereka tidak bisa tunjukkan fisik bajajnya, maka kami akan habiskan. Jangan sampai sudah tidak jalan, mereka masih tetap paksakan untuk hidup gitu," ujar Ahok -sapaan akrab Basuki- di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (8/7).
Kendati begitu, Ahok menjanjikan para sopir bajaj dua tak tidak akan menjadi pengangguran. Sebab, mereka akan ditampung oleh perusahaan yang memenangi tender pengadaan bajaj baru.
"Nggak dong, kan ditampung oleh pemenang tender. Justru sopir yang kecil-kecil yang punya bajaj kecil-kecil akan ditampung oleh perusahaan yang menang. Kalau ada koperasi atau PT yang menang akan menampung mereka," ujarnya.
Menurutnya, para pemilik dan sopir bajaj dua tak salah paham dengan istilah tender yang dilakukan Pemprov DKI. "Justru saya jelaskan, tender itu dalam rangka penentuan kuota dan standar spesifikasi. Kalau bajaj yang bising-bising lama-lama harus dihilangkan. Perusahaan pemenang tender tidak diwajibkan membeli bajaj dari India. Bisa dari Cina, Swedia pun boleh, terserah yang penting ramah lingkungan," jelasnya.
Ahok pun mengajak para pemilik bajaj dua tak untuk membentuk koperasi sebagai badan hukum yang memayungi mereka. Dengan demikian, koperasi tersebut bisa diikutsertakan dalam tender kuota dan standar spesifikasi bajaj.
"Justru kami tawarkan kepada mereka, kalau tidak punya koperasi, silakan bentuk koperasi, gratis. Tinggal datang ke Dinas KUMKP DKI. Nah yang ikut koperasi ini bisa ikut tender. Jadi ini sebenarnya salah paham saja," tandasnya. (wok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Ribu Kartu e-Ticketing Hilang, Dahlan Iskan Anggap Wajar
Redaktur : Tim Redaksi