KEBON SIRIH - Tidak ada angin tidak ada hujan, Pemprov DKI tiba-tiba berwacana untuk menutup PD Dharma Jaya. Performa perusahaan daerah di bidang perdagangan itu dinilai tidak memberikan keuntungan kepada pendapatan asli daerah (PAD) DKI.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama Jumat (19/7). Namun, Ahok -sapaan akrabnya- menduga bahwa PD Dharma Jaya tidak memiliki prospek dalam pengelolaan bisnis.
Karena itu, saat ini pemprov mengkaji kemungkinan penutupan perusahaan tersebut. ""Kita lagi hitung, bahkan mungkin mikir mau tutup. Misalnya, kalau udah gak ada prospek lagi, buat apa? Lebih baik digabung dengan BUMD lain. Tapi, semua masih dikaji. Nanti, Pak gubernur yang putuskan,"" ujarnya di balai kota kemarin.
Ahok melansir, sebagai salah satu BUMD pemasok daging, PD Dharma Jaya seharusnya bisa mengendalikan harga daging sapi di pasaran. Perusahaan tersebut harus bisa menekan, bahkan menentukan harga daging di ibu kota. Tapi, sebaliknya, Dharma Jaya justru mengikuti harga pasar.
""BUMD itu kan pemasok. Seharusnya bisa kan kendalikan harga. Misalnya, modal beli daging sapi 20 ribu, kan saya boleh gak jual 40 ribu ketika semua orang jual 100 ribu. Boleh kan? Seharusnya, BUMD kita seperti itu. Kita punya pasar sendiri,"" paparnya.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) DKI Jakarta Catur Laswanto mengungkapkan, berdasar hasil analisis BPMP DKI, sejauh ini, performa PD Dharma Jaya tidak menguntungkan. Bahkan, pendapatan dari hasil usaha perusahaan tersebut tidak mampu menutupi biaya operasi.
Meski demikian, Pemprov DKI Jakarta selaku pemilik saham dominan tidak pernah menyertakan modal untuk melanjutkan hidup PD Dharma Jaya.
""Kalau tidak menguntungkan dan tidak memberikan deviden yang sesuai ke daerah, perusahaan itu lebih baik dibubarkan saja. Sebelum pembubaran ini dieksekusi, Pemprov DKI Jakarta membuat analisis dan evaluasi. Selanjutnya, nasib perusahaan itu diputuskan. Mungkin, dilikuidasi atau dimerger ke BUMD lain,"" jelasnya.
Di tempat terpisah, pelaksana harian (Plh) PD Dharma Jaya Kusuma Andika menerangkan, pihaknya menyerahkan secara sepenuhnya rencana penutupan perusahaannya. Namun, menurut dia, hingga kini, PD Dharma Jaya masih sanggup mengelola bisnis sendiri tanpa mendapat suntikan modal tambahan dari Pemprov DKI.
""Kami tidak bisa melakukan intervensi apa pun jika gubernur mau membubarkan. Namun, jika dilihat dari bisnis, kami ini masih potensial sekali,"" tegasnya. (bad/hen/c18/bh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Awas, Banyak Jalan Berlubang
Redaktur : Tim Redaksi