jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih membuka peluang maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 lewat jalur partai politik. Meski nantinya dukungan masyarakat mencapai angka satu juta, sebagai syarat maju lewat jalur perseorangan.
Sinyal ini diungkap Ahok, karena mengakui jalur perseorangan cukup sulit. Apalagi kini hadir aturan verifikasi faktual terhadap seluruh dukungan yang sangat terbatas waktu.
BACA JUGA: Tahanan Kasus Pencabulan Anak Gantung Diri Usai Jadi Imam Salat Subuh
"Kalau satu juta dukungan terkumpul, saya mungkin akan tanya kepada Teman Ahok, 'Ahok-Heru ini mau melalui verifikasi sulit atau melalui partai'," ujar gubernur yang akrab disapa Ahok tersebut, Jumat (17/6).
Menurut Ahok, kalau maju lewat jalur perseorangan, dirinya juga harus menandatangani berkas yang jumlahnya mencapai hingga puluhan ribu berkas bermaterai.
BACA JUGA: Anak Buah Ahok Batal Gusur Pedagang Parcel Cikini
Belum lagi kemungkinan dukungan dinyatakan tidak memenuhi syarat, hanya karena masyarakat yang sebelumnya mendukung tidak bisa ditemui oleh verifikator di kediamannya dan tidak bisa dihadirkan di kantor panitia pemungutan suara (PPS) dalam waktu tiga hari sejak kediamannya didatangi petugas.
"Nah kalau pakai partai, misalnya Golkar dukung, cuma butuh tiga materai. Teman Ahok mau tempuh yang mana. Saya mesti tanya, 'Anda mau saya jadi gubernur atau tidak gitu'," ujar Ahok.
BACA JUGA: Ngeriii! Korem 061 Suryakencana Bentuk Tim Pemburu Begal
Sebagaimana diketahui, tiga partai politik telah menyatakan mendukung Ahok. Masing-masing Partai NasDem, Hanura dan Golkar. Perolehan kursi ketiga partai ini DPRD DKI Jakarta, mencukupi untuk mengusung Ahok maju dalam pilkada DKI 2017. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukannya Sahur Malah Tawuran, Bocah Sok Jagoan Kena Bacok
Redaktur : Tim Redaksi