Untuk mengubah kinerja seperti itu, duet pemimpin baru Jakarta, Jokowi-Ahok akan memperketat pengawasan terhadap para anak buahnya. Salah satunya dengan memasang kamera CCTV di kantor-kantor pelayanan publik.
"Kita pasang CCTV semua termasuk Pulau Seribu. Jadi bisa lihat masuk keluarnya orang, yang di kelurahan, puskesmas, kecamatan, di kabupaten. Jadi kalau ada yang bentak-bentak akan terekam," ujar Wakil Gubernur DKI Basuki T Purnama di Balaikota DKI, Rabu (17/10).
Pria yang lebih dikenal dengan nama Ahok itu menjelaskan bahwa setiap gerak-gerik anak buahnya di kantor akan dipantau setiap hari. Rekaman CCTV tersebut, nantinya dapat disaksikan langsung melalui jaringan internet.
Lebih lanjut, Ahok mengakui bahwa pengawasan terhadap kinerja pegawai Pemprov DKI selama ini lemah. Hal ini ia ketahui setelah berbincang-bincang dengan Kepala Biro Pemerintahan DKI Jakarta yang mengawasi kinerja kantor kelurahan dan kecamatan di Jakarta.
"Kita tanya tahu gak ada lurah yang tidak pernah pakai seragam PNS, seperti itu, lalu dia jawab tidak tahu," cerita Ahok.
Meski demikian, Ahok juga memuji gubernur sebelumnya Fauzi Bowo, yang telah berusaha membuat kinerja Pemprov DKI lebih baik dan transparan. Diantaranya dengan menjalin kerjasama dengan BPK untuk membuat sistem pengawasan keuangan online. Tetapi sayang, praktik pengawasan di lapangan belum berjalan.
"Hanya saja prakteknya yang belum," ujar Ahok.
Ahok berniat untuk merealisasikan kerjasama pengawasan dengan BPK tersebut secepatnya. Diharapkan pada akhir tahun anggaran 2013 sistem ini sudah dapat berjalan.
"Seluruh SKPD berdasarkan sistem. Tiap hari tutup buku dan online dengan BPK," pungkas politisi Partai Gerindra ini. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tinja Napi Cemari Ciliwung
Redaktur : Tim Redaksi