JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T.Purnama alias Ahok mengaku kerap menggunakan anggaran operasionalnya untuk keperluan lain. Sejak menjabat pada bulan oktober lalu, Ahok telah menggunakan dana operasional sekitar Rp2 miliar untuk membantu warga tidak mampu.
"Dari menjabat sejak Oktober lalu, saya sudah pakai dana operasional wakil gubernur hampir Rp 2 miliar. Duitnya saya pakai buat bantu warga," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (19/7).
Menurutnya, dana tersebut kebanyakan disalurkan untuk membantu biaya pendidikan warga. Terutama siswa miskin yang tidak mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Jelang tahun ajaran baru 2013, dana bantuan yang dikeluarkan Ahok pun semakin banyak. Bulan ini saja, ia mengaku telah mengeluarkan Rp200 juta dari dana operasional untuk membantu warga.
"Ini kepaksa dikeluarin karena banyak orang tua enggak bisa biayain anaknya nerusin sekolah. Ada yang dari SD ke SMP, sampai yang SMP masuk SMA," ungkap mantan anggota DPR RI ini.
Lebih lanjut Ahok mengakui program-program pendidikan yang diusung pemerintahannya masih belum berjalan baik. Salah satunya program andalan KJP yang pendistribusiannya masih tidak tepat sasaran.
Ia menemukan sekolah yang sebagian besar siswanya tidak mampu tapi hanya 5 orang yang mendapat KJP. Atas dasar itulah, Ahok lantas menggunakan dana operasional untuk keperluan pendidikan warga.
"Padahal ada sekolah enggak jauh dari situ muridnya pada mampu tapi hampir semua siswa dapat KJP. Itu enggak benar. Kita lagi urus," tegasnya. (dil/jpnn)
"Dari menjabat sejak Oktober lalu, saya sudah pakai dana operasional wakil gubernur hampir Rp 2 miliar. Duitnya saya pakai buat bantu warga," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (19/7).
Menurutnya, dana tersebut kebanyakan disalurkan untuk membantu biaya pendidikan warga. Terutama siswa miskin yang tidak mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Jelang tahun ajaran baru 2013, dana bantuan yang dikeluarkan Ahok pun semakin banyak. Bulan ini saja, ia mengaku telah mengeluarkan Rp200 juta dari dana operasional untuk membantu warga.
"Ini kepaksa dikeluarin karena banyak orang tua enggak bisa biayain anaknya nerusin sekolah. Ada yang dari SD ke SMP, sampai yang SMP masuk SMA," ungkap mantan anggota DPR RI ini.
Lebih lanjut Ahok mengakui program-program pendidikan yang diusung pemerintahannya masih belum berjalan baik. Salah satunya program andalan KJP yang pendistribusiannya masih tidak tepat sasaran.
Ia menemukan sekolah yang sebagian besar siswanya tidak mampu tapi hanya 5 orang yang mendapat KJP. Atas dasar itulah, Ahok lantas menggunakan dana operasional untuk keperluan pendidikan warga.
"Padahal ada sekolah enggak jauh dari situ muridnya pada mampu tapi hampir semua siswa dapat KJP. Itu enggak benar. Kita lagi urus," tegasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Karaoke dan Bar Dangdut Langgar Jam Operasional
Redaktur : Tim Redaksi