Ahok Berpotensi Jadi Bos BUMN, Alumni 212 Khawatir Negara Gaduh

Jumat, 15 November 2019 – 14:24 WIB
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif merasa keberatan atas upaya penempatan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disebut Ahok, untuk menjadi pimpinan di salah satu BUMN.

Slamet mengaitkan keberatan itu dengan perilaku dan sopan santun. Dia mempertanyakan stok pejabat lainnya yang memiliki perilaku lebih baik dibandingkan Ahok. "Apa di Indonesia enggak ada lagi orang yang track record-nya baik, sopan, tidak kasar, dan tidak terindikasi korupsi?" kata Slamet saat dihubungi jpnn.com, Jumat (15/11).

BACA JUGA: Ada yang Gerah jika Ahok jadi Bos BUMN?

Menurut Slamet, pimpinan pemerintahan perlu berhati-hati menempatkan pejabat di BUMN. Jangan sampai, penempatan pejabat di BUMN berpotensi membuat gaduh negara. "Jaga perasaan umat, biar kondusif ini negara," tutur dia singkat.

Sebelumnya bekas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok siap terlibat dalam pengelolaan BUMN.

BACA JUGA: Ahok Pernah Dipenjara, Apa Boleh jadi Bos di Perusahaan Negara?

"Saya kalau untuk bangsa, negara, saya pasti bersedia," kata Ahok di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (13/11).

Dalam pertemuannya dengan Menteri BUMN Erick Thohir sekitar satu setengah jam, Ahok mengaku akan dilibatkan untuk menjabat di salah satu BUMN.

BACA JUGA: PA 212 Curiga Ahok Jadi Bos BUMN sebagai Balas Budi dari Jokowi

Namun, dia belum berkenan untuk mengatakan posisinya nanti. "Saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja. Jabatannya apa dan BUMN mana, saya tidak tahu, silakan tanya ke Pak Menteri," ucap Ahok.

Dia juga belum memastikan waktu resmi untuk jabatan yang akan didudukinya nanti. "Mungkin nanti Desember, atau November ini, saya tidak tahu, tanya ke Pak Menteri," ujar Ahok lagi. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler