jpnn.com, JAKARTA - Analis politik Pangi Syarwi Chaniago mengingatkan Presiden Jokowi tentang potensi kegaduhan bila memutuskan nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Bagaimana mungkin, selama ini sudah gaduh dan membuat masyarakat terpecah, kemudian mau dipilih lagi. Saya kehabisan akal sehat untuk membaca fenomena ini, soal Ahok menjadi pemimpin di Ibu Kota Baru," kata Pangi kepada jpnn.com, Senin (8/3).
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Ada yang Masih Gatal-gatal Lihat Ahok? PDIP Solo tak Dukung Gibran
Direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, masuknya nama Ahok dalam bursa calon kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara yang baru, semakin mengkonfirmasi bahwa Komisaris Utama Pertamina itu orang yang istimewa di mata Jokowi.
Analis yang beken disapa Ipang ini juga berpendapat, sikap Presiden Jokowi memilih Ahok sebagai salah satu kandidat kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara, bertabrakan dengan kehendak publik yang tidak mau ada kegaduhan.
BACA JUGA: PA 212 Tolak Ahok, Kapitra Ampera: Nanti Inflasi Ini Gerakan, Tidak Diminati
"Beliau melawan emosi publik dan gagal membaca sentimen. Beliau boleh jadi kian hari semakin tergerus legitimasinya. Karena ketika ibu kota baru dipimpin Ahok, ada potensi gaduh dan menganggu stabilitas politik," tutur pengamat asal Sumatera Barat ini.
Di sisi lain, Ipang mempertanyakan acuan Presiden Jokowi dalam menunjuk kepala Badan Otorita tersebut. Sebab, kebijakan itu menurutnya tidak demokratis dan merusak sistem dan tatanan demokrasi lantaran tidak jelas kriterianya.
BACA JUGA: Adian Napitupulu Ungkap Alasan Sebenarnya Menolak jadi Menteri
Secara profesionalitas dan pengalaman, Ipang menilai sosok Bambang Brodjonegoro lebih pas menjadi kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara.
Selain berstatus menteri aktif Kabinet Indonesia Maju, dia juga mantan kepala Bappenas periode yang lalu.
"Ketimbang Ahok lebih baik Bambang Brojonegoro yang memimpin. Dia lebih tahu persoalan dan masalah fundamental di Ibu Kota Baru karena dari awal Bappenas yang merancang dan mendesainnya. Dia kan dari awal ikut merancang ibu kota baru," tandas Ipang. (fat/jpnn)
Adian Napitupulu: Prabowo, Istirahatlah!
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam