Ahok Dihadang Kampanye

Sabtu, 15 September 2012 – 10:11 WIB

JAKARTA--Baru hari pertama masa kampanya putaran kedua, calon wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama alias Ahok sempat ditolak seorang warga Kampung Sumur, Kelurahan Klender, Jakarta Timur. Betapa tidak, seseorang yang mengaku wakil ketua RW setempat itu menghadangnya dengan sikap yang sinis.

Insiden itu berakhir setelah Ahok menantang orang tersebut untuk melaporkan dirinya ke polisi. Pria tersebut belakangan diketahui bernama Abdul Rozak yang mengaku sebagai wakil ketua RW 10, Kampung Sumur, Klender. Kejadian itu berawal ketika rombongan Ahok akan memasuki kampung itu. Tiba-tiba Rozak menghadang rombongan dengan menggunakan sepeda motor bernomor polisi B 3348 TON yang dikendarainya.

Rozak menuntut rombongan pasangan calon Joko Widodo itu harus menunjukkan izin kampanye. ”Kalau masuk RW 11, sudah RW 11 saja, ini wilayah gue. Kalian tidak ada izin dari warga setempat untuk kampanye di sini,” kata pria yang juga menggunakan kalung rantai besi tersebut.

Mendengar celotehan Rozak, Ahok menimpali. Dia mengatakan kalau kegiatan kampanye yang dilakukan olehnya sudah berizin dan dijamin oleh Undang- Undang. ”Mohon maaf bapak, ini kan sudah kampanye pilkada putaran kedua, dalam peraturan, kegiatan saya ini sudah dijamin Undang-Undang,” pungkasnya.

Ahok mengatakan berhak berkampanye di manapun asalkan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI. Sedangan Rozak tampak tidak puas dengan penjelasan yang disampaikan oleh Ahok. Dia mengklaim kalau warganya menolak kedatangan Ahok beserta rombongan. ”Sekarang lu datang ada izinnya atau tidak dari warga sini. Saya yang punya wilayah sini. Kalau mau masuk, kulo nuwun dululah sama warga sini,” kata Rozak.

Ahok kembali menanggapi perkataan Rozak yang semakin emosi tersebut. Dikatakan pihaknya telah mendapatkan izin dari kelurahan setempat. ”Bapak tidak bisa seperti itu, kami di sini sudah bilang ke kelurahan. Sekarang saya tanya apakah aspirasi bapak benar-benar mewakili aspirasi warga di sini atau tidak,” ucap Ahok. Rozak kembali membalas ucapan Ahok.

”Tidak bisa hanya ke kelurahan, harus dapat izin dari warga sini juga dong,” katanya dengan nada tinggi. Perseteruan akhirnya reda setelah Rozak yang terus ngotot disarankan oleh Ahok untuk melapor ke polisi. Yakni, bila dia merasa tidak suka dengan kedatangannya untuk berkampanye di kampung itu.

”Sekarang begini saja, kalau bapak tetap tidak terima kedatangan saya, silahkan bapak melapor ke polisi,” katanya. Mendengar perkataan Ahok, Abdul Rozak pergi meninggalkan Ahok dan rombongan namun tetap menggerutu. Sedangkan Ahok dan rombonganpun kemudian melanjutkan kampanye di wilayah Kampung Sumur tersebut.

Sementara itu, Panwaslu DKI menyesalkan aksi warga tersebut jika memang Ahok sudah ada izin dari kepolisian. “Jadi warga tidak usah melarang. Sebab hal ini sudah masuk waktu kampanye,” ujar Ketua Panwaslu DKI Ramdansyah, Jumat kemarin.

Ramdansyah berharap, semua pihak menjunjung kampanye damai. Serta tidak melakukan hal-hal yang bisa merusak demokrasi. “Kampanye damai harus menjadi perhatian kita semua. Jangan dicederai demokrasi yang sudah dibangun,” terangnya. (dni/dai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Datangi Panwas, Nachrowi Berkelit soal Kampanye SARA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler