jpnn.com - JAKARTA - Menjelang dilantik sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat menyambangi Balaikota DKI Jakarta, kemarin.
Tujuannya untuk bertemu dengan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) beserta dan jajaran pejabat teras di Pemprov DKI Jakarta, agar bisa berkoordinasi dalam menyiapkan pelaksanaan tugas membangun Jakarta.
BACA JUGA: 51 CPNS Peserta Diklat Keracunan
Dalam kesempatan tersebut, Djarot optimistis bisa bekerjasama dengan Ahok dalam menjalankan roda pemerintahan daerah. Alasannya, sifat Ahok yang terbilang transparan dalam setiap kebijakan.
"Pak Ahok (Basuki) itu jujur, berani dan tegas. Beliau juga apa adanya, blak-blakan," ujar Djarot, mengomentari sosok Ahok di Balaikota DKI Jakarta, kemarin (5/12).
BACA JUGA: Jakarta Darurat Minuman Oplosan
Dengan karakter seperti itu, sambung Djarot, dia sangat yakin bisa bekerjasama. Bahkan diyakini juga, bersama Ahok bisa membangun hubungan politik dan membina komunikasi yang baik dengan DPRD DKI.
Sebab DPRD DKI merupakan mitra Pemprov DKI dan lembaga yang harus dijaga untuk membangun Kota Jakarta yang lebih baik. "Fungsi kita kan sebagai jembatan komunikasi. Dengan Pak Ahok bisa, dengan saya juga bisa. Sama saja lah. DPRD itu tuh mitra ya, lembaga yang harus kita jaga. Mereka itu teman," tandas Djarot.
Pria yang masih menjabat sebagai anggota komisi II DPR RI itu mengaku, banyak mengenal anggota DPRD DKI Jakarta. Tidak hanya yang berada di PDI Perjuangan, melainkan sejumlah anggota dewan dari lintas parpol.
Djarot mencontohkan, dirinya telah mengenal Anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra Muhammad Sanusi. Perkenalannya dengan Sanusi berawal pada tahun 2002. Saat itu Sanusi pernah belajar ke Blitar, dan Djarot pernah bertemu juga di Jakarta.
"DPRD DKI itu teman-teman semua. Saya juga banyak kenalan. Tadi pagi ketemu dengan Pak Sanusi. Ini aku kenal sama beliau sejak lama. Tanya beliau (Sanusi) saja. Tahun 2002, jadi sowan ke DKI, belajar ke Blitar," terang dia.
Sementara Gubernur Ahok mengaku sudah mengirim surat pengajuan Djarot Saiful Hidayat menjadi calon wakil gubernur DKI kepada Kementerian Dalam Negeri. Dalam surat tersebut, Basuki hanya mengusulkan nama mantan walikota Blitar itu. "Suratnya sudah dikirim. Sesuai perppu kan cuma satu nama (wagub), enggak boleh dua," ungkap dia.
BACA JUGA: 3 Orang Perampok di dalam Taksi Belum Ditangkap
Ahok menjelaskan, pemilihan Djarot sebagai cawagub DKI sangat tepat. Pengalaman Djarot yang pernah menjabat walikota Blitar selama 10 tahun diyakini mampu membangun Jakarta Baru.
Menurut Ahok, Djarot sudah mengetahui semua program unggulan DKI. Dengan demikian, Ahok tidak perlu menjelaskan lagi berbagai permasalahan Jakarta serta solusinya kepada Djarot.
"PR-nya sudah menumpuk, Pak Djarot sudah tahu tugasnya apa saja. Beliau juga lebih pengalaman dari saya, jadi kepala daerah," kata Ahok. (wok)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Yuddy Kritisi Listrik Byarpet di Bandara Soetta
Redaktur : Tim Redaksi