jpnn.com - JAKARTA - Kasus perampokan didalam taksi putih terhadap dua karyawati mencapai titik terang. Polda Metro Jaya telah mengantongi identitas para pelaku dan tengah diburu. Diduga pelaku beranggotakan tiga orang dan mereka adalah residivis serta 'pemain lama'.
"Untuk saat ini penyidik sudah ada titik terang tinggal menelusuri di lapangan untuk keberadaan pelaku-pelakunya ini," AKP Tengku Arsya Khadafi, Kanit II Jatanras Polda Metro Jaya kepada INDOPOS (Grup JPNN.com) di Polda Metro Jaya, Jumat (5/12).
BACA JUGA: Yuddy Kritisi Listrik Byarpet di Bandara Soetta
Dia menegaskan, komplotan perampok didalam taksi putih ini, diduga berjumlah tiga orang dan merupakan pemain lama. Hal itu berdasarkan hasil pencarian file para pelaku yang adap pada catatan kepolisian. PIhaknya juga telah mengerucutkan nama-nama pelaku yang terindikasi melakukan perampokan taksi akhir-akhir ini.
"Karena modus yang dilakukan ini sama persis dengan tahun 2013, di mana yang dulu itu 2 orang bersembunyi di dalam bagasi bersama 1 sopir dan 1 lagi naik di jalan. Cuma mungkin mereka ubah karena di dalam bagasi tidak cukup, jadi bermain hanya bertiga saja," terangnya.
BACA JUGA: Ini Beberapa Masalah Jakarta yang Dibebankan ke Djarot
Dia mengaku, saat ini polisi telah disebar ke sejumlah titik yang diduga menjadi persembunyian para pelaku tersebut dan mengenai kapan penangkapannya hanya tinggal menunggu waktu saja. Sementara terkait pernyataan pihak Express Group bila armadanya tidak terlibat dalam kasus perampokan tersebut, tetap masih menjadi perhatian polisi.
"Dari taksi Express kemarin sudah konferensi pers menyatakan taksi yang digunakan pelaku bukan miliknya, tapi modifikasi. Ini kita tampung saja, masukan jadi fakta. Kita lihat saja di lapangan nanti, mudah-mudahan bukan mobil Express, tetapi memang modifikasi," imbuhnya.
BACA JUGA: DPRD DKI Tak Mau Mencicil Mobil Dinas
Ditambahkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, dalam melakukan penyelidikan, para penyidik selain meminta keterangan korban, saksi dan olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi juga membuka data atau file lama, karena modus yang digunakan pelaku sama dengan kasus sebelumnya.
Rikwanto menyampaikan, korban yakni dua orang karyawati, masih mengalami trauma akibat peristiwa perampokan itu. Terutama RP, yang dirampok dibilangan SCBD, Semanggi, Jakarta Selatan, dia mengalami kerugian cukup besar yakni, sekitar Rp30 juta.
Sebelumnya diberitakan, PT Express Trasindo Utama Tbk secara tegas membantah bila taksi putih yang terlibat perampokan bukan taksi milik Express Group. Bahkan, mereka menyatakan sebagai tertuduh dan merasa dirugikan secara materil oleh dua karyawati korban perampokan atas laporannya kepolisi. Untuk itu, pihaknya masih mempertimbangkan dalam pemberian ganti rugi kepada kedua korban.
Direktur Operasional Express Group, Herwan Gozali mengatakan, taksi Express dengan nomor pintu DP 8015 dan DP 8012 yang diduga terlibat dalam perampokan telah diperiksa oleh pihak kepolisian dan terbukti tidak terlibat dalam tindakan kriminal.
"Dalam kasus ini, Express Group adalah pihak yang merasa dirugikan. Karena korban perampokan menyebutkan dalam laporannya, dirampok oleh taksi putih dengan nomor yang diduga sama dengan taksi Express," ungkapnya kepada wartawan salah satunya INDOPOS saat menggelar konfrensi pers di Kawasan Niaga, Jakarta Selatan, Kamis (4/12). (aen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Irman Gusman: Ahok Gagal Kalau Belum Keluarkan Obligasi Daerah
Redaktur : Tim Redaksi