jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ternyata tidak mempermasalahkan politik dinasti. Namun, dia mengajukan syarat terkait politik dinasti.
"Kalau mau bekerja buat rakyat kenapa enggak boleh? Yang enggak boleh, dinasti tapi bareng-bareng korupsi gitu lho," kata pria yang akrab disapa Ahok itu usai menghadiri Apel Gerakan Pasukan Operasi Ketupat 2015 di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/7).
BACA JUGA: Selama Ramadan 103 Kasus Kebakaran
Dia menjelaskan, Amerika juga ada politik dinasti, yakni trah Kennedy. Ahok mengungkapkan, keluarga mantan Presiden AS Jhon Kennedy bisa terpilih karena mereka mau bekerja mati-matian buat rakyat.
"Nah, kalau kita kan dinasti korupsi ramai-ramai, memanfaatkan kekuasaan untuk berkuasa kembali," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.
BACA JUGA: Pemprov DKI Bakal Perbanyak Taman dari Lahan Kosong
Ahok menjelaskan, kunci untuk mencegah korupsi berada di Undang-undang Nomor 7 Tahun 2006 tentang hasil ratifikasi konvensi PBB melawan korupsi. Selain itu, dia mengimbau dilakukan pembuktian harta terbalik bagi para pejabat.
"Sekarang orang mau enggak ngeluarin duit sekeluarga kalau mesti pakai pembuktian harta terbalik? Enggak berani, mana mau dia. Kamu mau nyogok rakyat darimana kalau langsung ditangkap?" ujar Ahok.
BACA JUGA: Mau Mudik Lebaran? Titipkan Saja Sepeda Motor di Kelurahan agar Aman
Mantan politikus Gerindra ini mengatakan, Indonesia satu suara terkait demokrasi. Tapi, suara bulat belum terwujud ketika membicarakan soal korupsi. "Soal korupsi kita belum pada sepakat. Kalaupun iya, cuma tanda tangan doang," tandas Ahok. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendatang Baru di DKI saat Arus Balik Bakal Meningkat Dibanding Tahun Lalu
Redaktur : Tim Redaksi