Selama Ramadan 103 Kasus Kebakaran

Kamis, 09 Juli 2015 – 18:54 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Selama Ramadan telah terjadi 103 kasus kebakaran di lima wilayah DKI Jakarta. Kebakaran itu terjadi sejak 18 Juni-8 Juli.

Jumlah kasus kebakaran itu meningkat sebesar 44,7 persen dibandingkan 2014. Tahun lalu, jumlah kebakaran mencapai 57 kasus.

BACA JUGA: Pemprov DKI Bakal Perbanyak Taman dari Lahan Kosong

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengimbau masyarakat yang pergi mudik ke kampung halaman untuk memastikan keamanan rumah yang ditinggalkan.

"Harus dijamin aman. Cek semua kabel listrik. Jangan ada yang tersambung ke sambungan listrik selama rumah ditinggal mudik," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Kamis (9/7).

BACA JUGA: Mau Mudik Lebaran? Titipkan Saja Sepeda Motor di Kelurahan agar Aman

Selama ini kasus kebakaran yang terjadi saat rumah ditinggal mudik disebabkan terjadinya arus pendek atau korsleting listrik dari sambungan listrik yang dibiarkan menyala terus.

"Jangan lupa titip rumah kepada tetangga atau RT/RW setempat. Supaya keamanan rumah terjaga, baik dari kebakaran maupun tindakan kriminal lainnya," ucap mantan Wali Kota Blitar itu.

BACA JUGA: Pendatang Baru di DKI saat Arus Balik Bakal Meningkat Dibanding Tahun Lalu

Sementara, Kepala Bidang Pemberdayaan dan Partimas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Abdul Chair mengatakan, kasus kebakaran selama Ramadan memang mengalami peningkatan dibanding tahun lalu.

"Ya pada Ramadan tahun lalu, pada 28 Juni-19 Juli 2014, kasus kebakaran mencapai 57 kasus. Tahun ini dari 18 Juni-8 Juli 2015, kasusnya mencapai 103 kasus," kata Abdul.

Dia menambahkan, selama Ramadan 2015, wilayah yang paling banyak terjadi kasus kebakaran adalah Jakarta Timur dengan 28 kasus. Sementara, untuk jumlah kerugian harta benda akibat kebakaran selama Ramadan tahun ini mencapai Rp 35 miliar.

Abdul menjelaskan, kebakaran paling banyak terjadi akibat hubungan arus pendek listrik. Pemicu terbesar kedua kebakaran adalah kompor meledak. Sementara, jumlah korban jiwa akibat kebakaran selama periode 18 Juni-8 Juli 2015 ada dua orang.

Abdul menuturkan, kebakaran juga terjadi karena masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk mengantisipasi kebakaran. Padahal, pencegahan bencana kebakaran sudah sering disosialisasikan kepada masyarakat. (gil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Djarot Ajak Warga DKI Lakukan Gerakan Tampung Air


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler