Ahok Emosi, Anggota Dewan Memaki-maki

Kamis, 05 Maret 2015 – 18:16 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Foto: dok.Jawa Pos/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri mempertemukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan pihak DPRD DKI Jakarta. Tujuan untuk melakukan mediasi terkait dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI Jakarta Tahun Anggaran 2015.

Namun, rapat mediasi itu berakhir dengan kericuhan. ‎Dalam video rekaman yang dimiliki oleh Humas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tampak Sekretaris Jenderal Kemendagri Yuswandi A. Temenggung yang menjadi pimpinan rapat memberikan kesempatan kepada Ahok untuk menyampaikan closing statement.

BACA JUGA: Diwawancarai Wartawan, Wali Kota Jakbar Malah Buang Rokok Lalu Kabur

Saat itu, Ahok mengatakan pihaknya tidak melakukan diskriminasi dalam pembahasan APBD DKI. Mantan Bupati Belitung Timur itu hanya meminta agar satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tidak memasukan data yang bukan hasil pembahasan.

Ahok sempat bertanya kepada seorang SKPD ‎yang ikut dalam rapat itu. Namun belum dijawab oleh SKPD, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung memotong pernyataan Ahok.

BACA JUGA: Anak Buah Tjahjo Bantah Ahok Marah-marah

Pasalnya, Lulung tidak terima karena Ahok pada Rabu (4/3) mengumpulkan lurah dan camat untuk menandatangani pilihan sikap, mendukung APBD versi Pemprov DKI atau DPRD DKI.‎

"Inikan setelah bapak kumpulin kemarin. Ini pokoknya hasil pembahasan. Ini sesuai peraturan apa enggak‎?" kata Lulung dalam rapat di ruang rapat Sasana Bhakti Praja Lantai 3 Gedung C Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Kamis (5/3).

BACA JUGA: Suara Ahok Lantang, DPRD DKI Meradang

Ahok menyatakan bahwa langkahnya itu sesuai dengan peraturan. ‎Meski demikian, anggota DPRD DKI tidak setuju dengan pendapat Ahok.  

Kemudian, Ahok meminta Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi untuk menjawab pertanyaan mengenai unit uninterruptible power supply (UPS). Pada saat bertanya, nada suara Ahok pun tinggi. ‎Bahkan, seperti dalam rekaman rapat tertutup di kemendagri itu, Ahok juga menunjuk Anas.

"Apakah anda membahas UPS 4,2 miliar per kelurahan di Jakarta Barat‎, jawab?" kata Ahok dengan wajah memerah. Anas pun berdiri. Namun sayangnya, dia belum sempat menyampaikan apapun.

Pasalnya, anggota Dewan yang tidak menerima gaya Ahok pada saat bertanya kepada Anas. ‎"Pak Gub saya kira bapak bisa menahan emosi bapak. Jangan teriak-teriak Pak Gub. Jangan kayak preman Pak Gubernur," ucap seorang anggota dewan.

"Saya minta tolong ini rapat kita," kata Yuswandi. Namun demikian, anggota Dewan terus saja berteriak. ‎"Bapak gubernur apa preman?" teriak salah seorang anggota Dewan.

Karena situasi tidak kondusif, Yuswandi akhirnya menutup rapat itu. ‎"Saya mohon kita‎ rapat dengan tertib. Saya nyatakan ini proses evaluasi ditutup," ujarnya.

Setelah rapat ditutup, Ahok sempat bersalaman dengan Yuswandi. Kemudian, ia keluar lewat pintu belakang. ‎Saat itu, anggota Dewan tetap meneriaki Ahok. Bahkan ada yang mengeluarkan kalimat makian.

"Woi anj*ng," kata anggota dewan. "Sangat memalukan. Lawan... lawan...," kata anggota dewan lainnya. (gil/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ha..ha..Lulung Salah Sebut, UPS jadi USB


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler