Ahok Kejar Perekayasa Proyek Bus Rusak

Kamis, 13 Februari 2014 – 06:26 WIB

jpnn.com - KEBON SIRIH - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama geram dengan munculnya kejanggalan dalam pengadaan Bus Transjakarta dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang didatangkan dari Tiongkok. Wagub yang dikenal dengan sapaan Ahok itu menegaskan bahwa dugaan rekayasa dalam pengadaan moda transportasi massal itu tak bida ditutup-tutupi.

Menurut Ahok, kerusakan Bus Transjakarta dan BKTB  yang baru menjadi bukti adanya rekayasa itu. "Kemungkinan ada rekayasa memenangkan produk ini (China)," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (12/2).

BACA JUGA: Polisi Buru Pelaku Pembunuhan Insiden Tawuran Siswa

Ia mengatakan, importir yang mengantongi kontrak proyek itu ternyata telah memesan komponen terlebih dahulu. Padahal, komponen tersebut membutuhkan waktu yang lama untuk dipesan.

"Bagaimana anda bisa menang tender kendaraan tapi anda nggak punya kendaraan? Berarti anda sudah bisa pesan produk yang lebih murah. Nah itu butuh waktu," kata Ahok.

BACA JUGA: Tawuran di Bogor, Siswa Tewas dengan Celurit Menancap di Kepala

Karenanya, mantan bupati Belitung Timur itu memerintahkan Inspektorat Pemprov DKI Jakarta untuk menelusuri kemungkinan adanya rekayasa dalam tender pengadaan bus tersebut. "Dari Inspektorat akhirnya yang harusnya awasi kan itu pengadaan tender ada sekian item kita asumsikan semua orang mengerti. Ini memang ada niat kemungkinan," terang Ahok.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Prya Ramadhani mendukung pengusutan kasus bus dari Tiongkok itu. Menurut dia, pihak yang bertanggungjawab harus terus dikejar. Mulai dari pejabat di lingkungan Dinas Perhubungan DKI hingga pihak pengusaha yang mendatangkan bus-bus tersebut. "Sanksi tegas harus dijatuhkan kepada mereka yang terbukti bersalah,” tandas politisi Partai Golkar itu.

BACA JUGA: Warga Kampung Pulo Ngebet Direlokasi ke Rusunawa

Sementara Direktur PT San abadi  Indra Krisna selaku pihak penyuplai bus-bus asal China merek Ankai untuk Busway dan BKTB yang bermasalah, sejauh ini belum bisa dimintai keterangan. Alamat kantor perusahaan tersebut sejauh ini belum diketahui. Sedangkan nomor telepon yang bersangkutan, sejauh ini juga tidak aktif.(wok)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Personel Kawal Aksi Buruh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler