jpnn.com - JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan, selama ini ada stigma di masyarakat apabila pemda melakukan penggusuran, itu dilakukan untuk kepentingan pengusaha.
Dia membantah stigma tersebut.
BACA JUGA: Agus Yudhoyono Blusukan ke Komunitas Tionghoa Karena Alasan ini
"Ada stigma bahwa namanya pejabat itu pasti tidak mau kerja untuk rakyat lebih pro kepada pengusaha dan semua kepentingan gusur jadi mal," kata Ahok dalam acara raker dan pelantikan Bappilu se-DKI Partai Hanura di Hotel Sunlike, Sunter, Jakarta, Minggu (11/12).
Namun, Ahok mematahkan stigma itu. Hal ini terlihat ketika dulu Joko Widodo dan dirinya terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.
BACA JUGA: Warga Mengaku Diperas Pejabat Setempat, Ahok Langsung Meradang
Hingga kini, tidak ada mal yang didirikan di lahan penggusuran.
"Mana ada gusur jadi mal," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.
BACA JUGA: Yang Mau Ngadu Soal Jakarta Bisa ke Aplikasi GoAhok2
Ahok menyatakan, warga yang rumahnya menjadi korban gusuran direlokasi ke rumah susun.
Mereka dibina untuk memiliki suatu kemahiran, salah satunya menjahit. Selain itu, biaya hidup warga di rusun coba ditekan.
"Digusur pun mereka kami bina, kami dorong sampai biaya hidup begitu murah. Mereka bisa beli gaging sapi Rp 35 ribu, daging ayam Rp 10 ribu. Anak dikasih KJP, ada dokter, naik bus Transjakarta tidak bayar," tutur Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan, anak-anak rusun yang jago sepakbola dikirim ke luar negeri. Rombongan yang dikirim ke luar negeri adalah juara Rusun Cup.
"Anak-anak rusun yang bermain bola dengan baik dicoaching di Barcelona dan Valencia. Jadi anak-anak kita baik sekali mainnya," ungkap Ahok. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini yang Bikin Komunitas Pekerja Seni Dukung Agus-Sylvi
Redaktur : Tim Redaksi