jpnn.com, OSAKA - Kemarahan Basuki Tjahaja Purnama alias BTP a.k.a Ahok mewarnai proses pemungutan suara di Konjen RI Osaka, Jepang, Minggu (14/4).
Ahok menyuarakan protes ke petugas pemungutan suara karena menilai panitia pemungutan suara keliru dalam melaksanakan tugasnya.
BACA JUGA: KPU Siap Kirim Surat Suara Pengganti ke Maluku
Dia menjelaskan kepada petugas dirinya sudah dari dua bulan lalu mengurus kepindahan lokasi memilihnya ke Osaka dan namanya sudah terdaftar sebagai pemilih di Osaka dengan urutan nomor delapan di DPT.
(Baca Juga: Jangan Golput! Pak Ahok Sudah Mencoblos, Nih Buktinya)
BACA JUGA: Sarah Azhari Sudah Menyoblos, Lega
Kemudian, Ahok mulai emosi lantaran melihat petugas lebih mendahulukan pemegang paspor daripada orang yang sudah terdaftar sebagai pemilih tetap. Alhasil, Ahok mempertanyakan hal itu kepada petugas pemungutan suara.
"Bagaimana kalau orang-orang ini (pemilik paspor) balik ke Jakarta, lalu menggunakan hak pilihnya (lagi) di Jakarta atau di tempat lain. Saya tidak punya hak pilih lagi di Jakarta karena sudah dipindahkan ke Osaka," kata Ahok dengan nada tinggi.
BACA JUGA: Jangan Golput! Pak Ahok Sudah Mencoblos, Nih Buktinya
Kemarahan itu, kata Ahok, karena dia khawatir ketika mendapat giliran, surat suara habis. Pasalnya, petugas di lapangan mendahulukan WNI yang menggunakan paspor untuk mencoblos dibanding yang sudah terdaftar di DPT.
Menurut Ahok, petugas pemungutan suara sudah melanggar undang-undang jika mendahalukan WNI yang menggunakan paspor untuk mencoblos dibanding yang terdaftar di DPT.
“Jika bapak mendahulukan yang pakai paspor dibanding yang terdaftar di DPT, bapak melanggar. Saya ini pernah anggota DPR RI Komisi II, saya tahu peraturan ini,” tegas Ahok. (rmol/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Surat Suara Tambahan Ditemukan Tercecer di Jembatan
Redaktur & Reporter : Adek