jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menolak untuk menggunakan perusahaan swasta mengelola Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
Gubernur yang karib disapa Ahok menyampaikan hal itu, terkait masalah antrean panjang truk pembuang sampah. Penyebabnya, kata dia, kurangnya armada.
BACA JUGA: Pemprov DKI Siapkan Jurus Perangi Tikus
"Dari dulu juga kurang (armadanya). Makanya kita evaluasi saja. Yang pasti saya sudah bilang, jangan mimpi mau kasih ke swasta,” ucap Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu (19/10).
Ke depan, pihaknya akan menyelidiki berapa banyak truk yang masuk PTSP selama sehari. Ahok menyebut semua truk dan alat berat yang digunakan Dinas Kebersihan untuk beroperasi di PTSP Bantar Gebang adalah baru.
BACA JUGA: Ahok: Gerakan Basmi Tikus Bukan Kampanye Pilkada
"Makanya, semua truk baru, alat berat baru, enggak masuk akal," tukasnya.
Untuk sementara, eks Bupati Belitung Timur itu masih menunggu Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Adji yang saat ini berada di Jepang agar secepatnya dirapatkan solusinya.
BACA JUGA: Sandiaga Klaim Mampu Lahirkan 200 Ribu Pengusaha Pemula
Seperti diketahui, sebelum Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI mengambil alih, PTSP Bantar Gebang dikelola oleh pihak swasta. Namun, karena pihak swasta telah melanggar perjanjian, maka Pemprov DKI Jakarta memutuskan kerja sama.(uya/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Ajak Korban Penggusuran Beternak Lele di Rusun
Redaktur : Tim Redaksi