jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kebijakan parkir dibuat agar orang malas memarkir kendaraannya dalam durasi lama. Karena itu, pria yang akrab disapa Ahok ini tidak setuju dengan tarif flat untuk parkir on street yang dilakukan unit pelaksana teknis Perpakiran Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Tarif tersebut diterapkan sebesar Rp 5 ribu untuk kendaraan roda empat dan Rp 2 ribu untuk roda dua di 250 titik. Meski tidak setuju, Ahok menyatakan, akan membiarkan hal itu. Pasalnya, Pemerintah Provinsi DKI akan menerapkan Terminal Parkir Elektronik atau parkir meter.
BACA JUGA: Ahok: Mantan Kadis Pendidikan DKI Nyolongnya Banyak
"Makanya dia bikin itu biar aja. Nanti kami mau pasang yang sistem TPE. BPKAD lagi lelang," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (4/8).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, konsep parkir dengan tarif flat akan membuat macet. Sebab, orang yang menaruh kendaraan tidak akan pergi-pergi. "Konsep parkir kan harusnya membuat orang kapok. Enggak boleh lama. Kamu kalau parkir lama, itu masalah," ucap Ahok.
BACA JUGA: Ahok Tak Mau Jalan Rusak di DKI Hanya Ditambal
Karena itu, pihaknya akan mengevaluasi kinerja UPT Perpakiran Dinas Perhubungan DKI. Evaluasi itu dilakukan melalui Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI.
"Kalau ada macet-macet seharusnya dicabut. Jadi seharusnya di tengah kota tuh enggak ada lagi parkir on street," tegas Ahok. (gil/jpnn)
BACA JUGA: Ooo..., Jadi Begini Modus Baru Menjajakan PSK di Tamansari
BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi Kekeringan, Dinas Tata Air DKI Terapkan Teknik Penampungan Air Hujan
Redaktur : Tim Redaksi