Ahok: Pungli Itu Haram Bukan Makruh, Saya Enggak Ampuni!

Sabtu, 12 September 2015 – 06:02 WIB
"Koh Ahok". Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengimbau agar 255 pejabat eselon III dan IV yang baru dilantik, tidak bermain Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI. 

Ahok mengancam, jika kedapatan, dia tak akan pikir panjang untuk meminta pihak berwajib menindaklanjutinya.

BACA JUGA: Pemprov DKI dapat Penghargaan Gara-Gara Ini

"Ingat bapak-bapak, ibu-ibu, pungutan liar (pungli) itu haram bukan makruh. Jadi mohon maaf buat (pejabat) yang nyolong, saya enggak ampuni," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta, Jumat (11/9).

Karenanya, Ahok meminta agar para pejabat bersyukur dengan penghasilan yang mereka terima. Selain itu, ia juga meminta para pejabat tidak malas. 

BACA JUGA: WOW... Anggaran Makan Resmi di Balai Kota Rp 6,6 Miliar Setahun

Ahok juga menginstruksikan lurah dan camat mengecek detail nama-nama pekerja harian lepas yang bekerja di Suku Dinas Pertamanan, Kebersihan, dan Pekerjaan Umum. Sebab, banyak nama fiktif. 

‎"Kalau ada sudin yang ngomong, 'mohon maaf ketuker namanya atau belum dicek namanya', laporin saya. Saya langsung tahu, pasti sudin itu main dan ada PHL fiktif," ujar Ahok.

BACA JUGA: Lah.. Ahok kok Malah Minta Dibikin Bingung?

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku tidak menolerir segala bentuk kecurangan. "Tipe-tipe pejabat seperti ini yang saya proses ke polisi dan saya enggak ada belas kasihan, enggak ada kata maaf kalau sudah terjadi. Karena saya akan lebih tidak adil jika membiarkan pejabat yang sudah mencuri untuk tetap menjabat," ungkap Ahok. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok: Jadi Gubernur Nggak Usah Pintar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler