JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengatakan bahwa semrawutnya Pasar Tanah Abang dikarenakan ulah oknum nakal. Oknum tak bertanggung jawab menyewakan jalanan di sekitar pusat grosir terbesar di Indonesia itu kepada para pedagang kaki lima (PKL).
"Sudah ada yang bayar Rp 12-24 juta. Ada oknum, ini sudah kayak mafia saja. Jalan DKI disewa sama pedagang, enak saja," ujar wagub yang biasa disapa Ahok ini di Balai Kota Jakarta, Senin (8/7).
Pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang memang tidak tertata sama sekali. Mereka dengan bebas menggelar dagangan di badan jalan hingga sulit dilalui oleh kendaraan. Kondisi ini menyebabkan kemacetan terjadi di area Pasar Tanah Abang setiap harinya.
Ahok mengaku akan segera menyelidiki identitas oknum yang dimaksud. Ia pun berharap para PKL ikut membantu dengan tidak lagi menyetorkan uang kepada mereka.
Lebih lanjut Ahok mengungkapkan bahwa Pemprov DKI sudah berencana untuk merelokasi para PKL ke gedung Blok G Pasar Tanah Abang. Namun, saat ini rencana tersebut belum bisa dieksekusi karena kondisi gedung yang masih belum siap.
"Lagi disiapin. Untuk sementara masuk dulu, bayar harian bisa kok. Sebenarnya pemilik di dalam sudah ada, lagi diberesin, lebih layak di dalam daripada di jalan raya," tandasnya. (dil/jpnn)
"Sudah ada yang bayar Rp 12-24 juta. Ada oknum, ini sudah kayak mafia saja. Jalan DKI disewa sama pedagang, enak saja," ujar wagub yang biasa disapa Ahok ini di Balai Kota Jakarta, Senin (8/7).
Pedagang kaki lima di Pasar Tanah Abang memang tidak tertata sama sekali. Mereka dengan bebas menggelar dagangan di badan jalan hingga sulit dilalui oleh kendaraan. Kondisi ini menyebabkan kemacetan terjadi di area Pasar Tanah Abang setiap harinya.
Ahok mengaku akan segera menyelidiki identitas oknum yang dimaksud. Ia pun berharap para PKL ikut membantu dengan tidak lagi menyetorkan uang kepada mereka.
Lebih lanjut Ahok mengungkapkan bahwa Pemprov DKI sudah berencana untuk merelokasi para PKL ke gedung Blok G Pasar Tanah Abang. Namun, saat ini rencana tersebut belum bisa dieksekusi karena kondisi gedung yang masih belum siap.
"Lagi disiapin. Untuk sementara masuk dulu, bayar harian bisa kok. Sebenarnya pemilik di dalam sudah ada, lagi diberesin, lebih layak di dalam daripada di jalan raya," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nyawa Transmigran asal Bogor Terancam
Redaktur : Tim Redaksi