JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan, pihaknya tidak akan membuat Pekan Raya Jakarta (PRJ) tandingan untuk menyaingi PRJ yang kini ditangani oleh PT JIExpo. Pasalnya, PRJ merupakan pameran tahunan yang menjadi milik Pemprov DKI Jakarta.
Untuk itu, PRJ yang selama ini diselenggarakan oleh PT JIExpo akan dikemas sesuai dengan keinginan Pemprov DKI.
"Nggak ada tandingan-tandingan, kalau tandingan bersaing dong. Orang ini punya kita kok, bebas-bebas saja mau ngapain. Nggak ada bikin sejenis, kita bikin aja PRJ versi kita kalau mau," ujar wagub yang biasa disapa Ahok ini saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/6).
Ahok kembali menuturkan bahwa PRJ yang digelar di kompleks JIExpo Kemayoran jauh dari kesan pesta rakyat. Pameran yang biasa disebut Jakarta Fair itu didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar.
Menurut Ahok, porsi pengusaha kecil di PRJ sangat kecil. PT JIExpo selaku panitia pelaksana mengaku memberikan 40 persen lokasi pameran untuk kalangan pengusaha kecil. Namun, Ahok meragukan data tersebut.
"Mereka ngaku 40 persen, tapi yang jelas DKI saja dikurangin. Dulu kita ngotot masa DKI harus bayar 4 miliar, akhirnya tahun ini dikasih," ungkap mantan Bupati Belitung Timur tersebut. (dil/jpnn)
Untuk itu, PRJ yang selama ini diselenggarakan oleh PT JIExpo akan dikemas sesuai dengan keinginan Pemprov DKI.
"Nggak ada tandingan-tandingan, kalau tandingan bersaing dong. Orang ini punya kita kok, bebas-bebas saja mau ngapain. Nggak ada bikin sejenis, kita bikin aja PRJ versi kita kalau mau," ujar wagub yang biasa disapa Ahok ini saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (7/6).
Ahok kembali menuturkan bahwa PRJ yang digelar di kompleks JIExpo Kemayoran jauh dari kesan pesta rakyat. Pameran yang biasa disebut Jakarta Fair itu didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar.
Menurut Ahok, porsi pengusaha kecil di PRJ sangat kecil. PT JIExpo selaku panitia pelaksana mengaku memberikan 40 persen lokasi pameran untuk kalangan pengusaha kecil. Namun, Ahok meragukan data tersebut.
"Mereka ngaku 40 persen, tapi yang jelas DKI saja dikurangin. Dulu kita ngotot masa DKI harus bayar 4 miliar, akhirnya tahun ini dikasih," ungkap mantan Bupati Belitung Timur tersebut. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Optimalisasi e-Ticketing Bongkar 17 Kios
Redaktur : Tim Redaksi