Ahok: Tembak Warga yang Cabut Parang

Kamis, 23 Mei 2013 – 12:29 WIB
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama akan mengevaluasi operasi penggusuran ratusan rumah di Kampung Srikandi, Pulogadung, Jakarta Timur yang berujung bentrok antar warga dan Satpol PP. Wagub yang biasa disapa Ahok ini akan mencari tahu dulu siapa pihak yang memicu bentrokan.

"Kita akan evaluasi, kita akan lihat. Apakah Satpol PP yang salah atau masyarakat yang salah," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (23/5).

Eksekusi penggusuran rumah warga di Kampung Srikandi dilakukan Rabu (23/5) kemarin. Bentrokan terjadi saat sekelompok warga menolak eksekusi yang dilakukan aparat Satpol PP.

Menurut Ahok, pihaknya sah untuk menurunkan aparat Satpol PP dalam operasi penggusuran. Ia juga mengatakan bahwa aparat polisi pamong praja itu boleh melakukan kekerasan untuk menjalankan tugasnya.

"Tadi saya bilangin juga kepada petugas, kalau dia cabut parang, tembak. Kalau dia melawan, kamu mati konyol saya bilang, harus ditembak kalau dia cabut senjata," tegas mantan Bupati Belitung Timur ini.

Masih menurut Ahok, cara keras yang dipakai Satpol PP tidak bisa lantas dikategorikan pelanggaran HAM. Ia menegaskan, cara tersebut dilakukan semata-mata untuk membela diri.

"Kadang-kadang kasihan juga aparat kan. Kalau masyarakat yang melempar, kita langgar HAM. Kalau kita balas melempar, melanggar HAM," tandasnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kader Demokrat Minta KPK Periksa KJS

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler