jpnn.com - JAKARTA - Dua bulan jelang pencoblosan, elektabilitas pasangan Ahok-Djarot menunjukkan trend penurunan yang cukup tajam.
Hal itu terlihat dari penelitian lembaga Median Survei Nasional (Median) pada September dan November tahun ini.
BACA JUGA: Sudah Seru, nih Para Kandidatnya
Hasil survei Median pada September 2016 menunjukkan elektabilitas Ahok-Djarot sebesar 34,2 persen.
Angka itu menurun drastis menjadi 26,6 persen dalam survei yang dilakukan pada November atau setelah Ahok ditetapkan sebagai tersangka dugaan penistaan agama.
BACA JUGA: PPP Kubu Djan Farid Siap Hadapi Verifikasi Parpol
Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengatakan, penurunan elektabilitas pasangan incumbent itu tak bisa lepas dari kasus dugaan penistaan agama yang saat ini menjerat Ahok.
"Jadi kalau kita melihat, ini (penurunan elektabilitas) tidak bisa kita lepaskan dari kasus penistaan agama. Dengan besarnya citra negatif yang menghantam Ahok, wajar saja ada penurunan suara yang cukup tajam," kata Rico kepada wartawan, Kamis (1/12).
BACA JUGA: Anies-Sandi Paling Rajin, Agus-Sylvi Termalas
Menurut dia, setelah kasus dugaan penistaan agama mencuat, banyak suara yang semula mendukung Ahok beralih. Ada yang ke Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, sebagian lagi diperkirakan akan memilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno. (wok/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Catat, Agus-Sylvi Paling Banyak Melanggar Aturan
Redaktur : Tim Redaksi