jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, maju tidaknya Wakil Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon presiden atau calon wakil presiden di Pemilihan Presiden 2024, sangat tergantung pada kerja keras dirinya sendiri dan partai berlambang mercy hingga empat tahun ke depan.
Partai Demokrat diketahui pada Pemilu 2019 lalu hanya meraih 7,77 persen suara atau 54 kursi di DPR. Jumlah itu jauh dari ambang batas pencalonan presiden.
BACA JUGA: AHY Ungkap Kenangan Makan Siang dengan Gus Sholah
Dalam UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu, diatur ambang batas pencalonan presiden 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional.
Artinya, Demokrat perlu berupaya agar nama yang diusung nantinya disetujui sejumlah partai lain.
BACA JUGA: Bisa Jadi Ada Upaya Halangi AHY Masuk Lingkaran Presiden Jokowi
"Makanya saya bilang tergantung pada AHY dan Demokrat itu sendiri. Saya kira yang terpenting bagaimana Demokrat bisa mengorbitkan AHY sehingga memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi," ujar Ujang kepada jpnn.com, Jumat (7/2).
Direktur eksekutif Indonesia Political Review ini meyakini, ketika popularitas dan elektabilitas putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mampu ditingkatkan, maka partai-partai lain bakal bersedia ikut mencalonkan.
BACA JUGA: AHY: Posisi Partai Demokrat Sudah Klir
"Saya kira, jika popularitas dan elektabiltas AHY tinggi, maka akan banyak partai yang meminang. Tetapi jika rendah, akan berat untuk bersaing di Pilpres 2024," ucapnya.
Dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini kemudian menyarankan AHY melakukan sejumlah terobosan agar elektoralnya meningkat. Di antaranya dengan rajin melakukan blusukan atau kunjungan ke tengah masyarakat.
"Saya kira saat ini AHY harus sering melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya menyapa rakyat. Mumpung masih ada waktu panjang, empat tahun ke depan," pungkas Ujang.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang