jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat keputusan mengejutkan dengan mengangkat mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo sebagai Wantimpres. Sebelumnya tokoh yang akrab disapa dengan panggilan Pakde Karwo itu merupakan politikus Partai Demokrat (PD).
Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menilai keputusan Presiden Jokowi mengangkat Pakde Karwo menjadi Wantimpres tentu didasari motif politik. Jokowi ternyata memilih Pakde Karwo ketimbang Wakil Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang sebelumnya lebih santer disebut sebagai salah satu figur calon Wantimpres.
BACA JUGA: Pakde Karwo, dari Barisan Partai Pak SBY ke Wantimpres Jokowi
Dalam analisis Dedi, Presiden Ketujuh RI itu lebih mudah dalam mengendalikan Pakde Karwo ketimbang AHY. "Muatan politis itu bahkan terlihat dari dipilihnya Soekarwo dibanding SBY atau mungkin AHY," kata Dedi kepada jpnn.com, Minggu (15/12).
Dedi menilai gubernur ke-13 Jatim itu memiliki risiko politik lebih rendah daripada AHY. Oleh karena itu Dedi menduga ada upaya untuk mengganjal AHY masuk ke lingkaran Istana Kepresidenan.
BACA JUGA: Kumis Mas AHY jadi Perhatian, Ganteng Enggak?
"AHY yang sebelumnya lebih banyak komunikasi dengan Istana (Presiden Jokowi, red) kembali terhempas. Tentu seolah ada upaya menggeser AHY," kata Dedi.(tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga