Pilkada Kota Medan 2020

AHY: Pilih Pemimpin yang Amanah dan Prorakyat

Selasa, 24 November 2020 – 14:35 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam acara temu media yang dihadiri secara terbatas di Medan, Senin (23/11). Foto: Dok. Demokrat

jpnn.com, MEDAN - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak warga kota Medan untuk memilih pemimpin yang amanah dan prorakyat dalam Pilkada tanggal 9 Desember 2020 nanti.

“Medan salah satu kota besar di Indonesia dan jadi salah satu barometer politik di Tanah Air. Masyarakatnya sangat dinamis dan beragam. Tantangannya besar, butuh pemimpin yang mampu berpikir besar, berjiwa besar dan sanggup melakukan terobosan besar, sebagai solusi atas persoalan-persoalan warga Medan,” kata AHY dalam acara temu media yang dihadiri secara terbatas di Medan, Senin (23/11).

BACA JUGA: Puluhan Ribu Surat Suara untuk Pilkada Tasikmalaya Rusak

AHY tiba di Medan setelah berangkat dari Padang. Sebelumnya, AHY juga melakukan kunjungan ke Jambi dan Tangerang Selatan.

Kunjungan tersebut dalam rangka kampanye Pilkada, meskipun dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Di Medan, AHY menemui paslon Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi yang sedang bertarung di Pilkada Wali kKota Medan.

BACA JUGA: AHY Optimistis Pasangan Akhyar - Salman Bakal Mengalahkan Menantu Jokowi

AHY dalam sambutannya, memuji pasangan calon nomor urut satu ini. “Pasangan Akhyar-Salman ini saling melengkapi. Pak Akhyar lulusan insinyur dari USU Medan, juga berpengalaman sewaktu menjadi Wakil Wali Kota Medan periode 2016-2021 serta kemudian Plt. Wali Kota Medan. Pak Salman lulusan Islamic University of Madinah Saudi Arabia, Jurusan Dakwah dan Ushuluddin juga Universitas Kebangsaan Malaysia, Jurusan Dakwah dan Kepemimpinan, juga pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara. Kombinasi antara birokrasi, eksekutif dan legislatif ini adalah super-combo, pasangan yang baik dan saling melengkapi,” kata AHY.

AHY juga menyinggung slogan Aman yang dipakai paslon dari gabungan akronim nama Akhyar dan Salman, “Saya merasa AMAN itu menggambarkan banyak hal. Jadi kalau mau AMAN, pesan saya aman kan TPS, aman kan suara, untuk aman kan Kota Medan,” seru AHY, disambut tepuk tangan para hadirin.

BACA JUGA: AHY Mewanti-wanti Kader Partai Demokrat di Sumbar, Jangan Tidur

Pada para kader Demokrat, Ketum AHY meminta secara khusus. “Partai Demokrat pernah berjaya dan menjadi yang terbesar di Medan maupun Sumatera Utara. Tokoh-tokoh masyarakat Medan serta Sumatera Utara yang bertemu saya, menitipkan pesan untuk membesarkan kembali Partai Demokrat, baik di Medan, Sumatera Utara, maupun Indonesia,” kata AHY.

“Para tokoh masyarakat ini ingin kontribusi Partai Demokrat makin besar untuk masyarakat Medan dan Sumatera Utara serta Indonesia, terutama dalam menyusun kebijakan prorakyat dan memilih pemimpin yang amanah dan prorakyat.”

AHY melanjutkan, “Tahun 2018, saya sebagai Komandan Kogasma berkampanye untuk Pak Eddy Rachmayadi. Alhamdulillah berhasil. Pak Eddy, senior saya di Kostrad, berhasil terpilih sebagai Gubernur Sumut. Saya yakin, insyaallah beliau pemimpin yang amanah.”

“Kini, selaku Ketua Umum Partai Demokrat, saya berkampanye untuk memenangkan pasangan calon nomor 1, Bang Akhyar Nasution dan Bang Salman Alfarisi; dalam Pilkada Kota Medan 2020. Semangat dan gas pol, Bang Akhyar dan Bang Salman! Sama-sama kita AMAN-kan kota Medan. Amankan Suara!” seru AHY.

Sebagian besar kader dan pengurus Partai Demokrat mengikuti amanat Ketum PD lewat fasilitas televisi dan telekonferensi, karena pembatasan jumlah.

Beberapa hari sebelumnya, dalam survei yang dirilis lembaga Roda Tiga Konsultan (20/11), pasangan Akhyar-Salman meraih elektabilitas 53,1% sementara lawannya tercatat 37,3%. Sisanya sebanyak 9,6% menolak menjawab.

Survei ini dilaksanakan pada 8-11 November 2020 di seluruh kecamatan di kota Medan, dengan 810 responden yang dipilih secara stratified random sampling. Margin of error 3,53% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Meski hanya tingkat kota, Pilkada Medan ini menjadi salah satu sorotan nasional, mengingat posisi Medan sebagai salah satu kota utama di Indonesia.

Selain itu, dalam Pilkada ini, dua putra Medan, Akhyar Nasution dan Salman Al Farisi, melawan menantu Presiden dan pasangannya yang merupakan pendatang baru.

Para pengamat politik mencermati kontestasi Pilkada ini ditengah kekhawatiran menguatnya oligarki politik dan regresi demokrasi di Indonesia.(fri/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler