AHY Soal Wacana Penundaan Pemilu 2024: Tidak Logis, Mencederai Hati Nurani

Senin, 28 Februari 2022 – 01:30 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Foto: Dok. AHY

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti munculnya wacana penundaan Pemilu 2024 yang mengatasnamakan aspirasi rakyat. 

Putra Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menegaskan bahwa klaim tersebut tidak berdasar.  

BACA JUGA: Sepertinya Muhaimin Ambigu, Mau Jadi Capres tetapi Dorong Penundaan Pemilu

AHY menyebut wacana penundaan Pemilu 2024 yang mengatasnamakan aspirasi masyarakat justru terkesan memainkan suara rakyat. 

"Masyarakat yang mana yang didengarkan. Yang jelas, Demokrat mengelilingi 34 provinsi, ratusan kabupaten/kota, yang ada masyarakat justru mengeluh terhadap situasi hari ini yang tidak kunjung membaik. Kalaupun ada yang membaik, itu lambat," kata AHY dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (27/2). 

BACA JUGA: Rizal Ramli Merespons Usulan Tunda Pemilu 2024, Menohok

Dia mengatakan itu saat melantik pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Provinsi Riau dan Banten secara daring, Sabtu (26/2). 

AHY menilai penundaan Pemilu 2024 yang disuarakan beberapa pihak merupakan wacana yang tidak logis karena bertentangan dengan konstitusi dan demokrasi.

BACA JUGA: Adi Prayitno Menilai Penundaan Pemilu 2024 Berbahaya, Simak Penjelasannya

"Ada yang menginginkan dan menyuarakan sebaiknya pemilu diundur. Menurut saya, ini pernyataan yang tidak logis," ujar AHY. 

"Apa dasarnya, yang jelas itu tidak sesuai dengan konstitusi bahwa ada masa kepemimpinan yang harus dipatuhi bersama baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota," sambung AHY. 

Lalu, lanjut AHY, berkenaan dengan pemikiran bahwa penundaan Pemilu 2024 dibutuhkan agar Indonesia mampu berfokus pada pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19, hal tersebut tidak sepatutnya dijadikan alasan menunda pesta demokrasi. 

Menurut AHY, saat Pilkada 2020, dikatakan juga tidak ada negara mana pun yang menunda pemilu dan pilkada hanya karena pandemi dan resesi ekonomi.  

"Dijalankanlah Pilkada 2020, padahal itu sedang gawat-gawatnya pandemi. Jadi, artinya, bangunan narasi (penundaan Pemilu 2024) yang disampaikan itu tidak logis, tidak adil, dan tidak berpihak kepada rakyat," kata AHY.

Menurutnya, masyarakat Indonesia saat ini sudah banyak mengalami kesulitan akibat pandemi Covid-19, seperti kehilangan pekerjaan, penghasilan, dan sanak saudara yang meninggal karena virus tersebut. 

AHY melanjutkan masyarakat juga tengah dihadapkan pada persoalan minyak goreng yang langka dan mahal. 

Oleh karena itu, ujar dia, wacana penundaan Pemilu 2024 tidak sepatutnya dikumandangkan, terlebih jika diperuntukkan bagi kepentingan melanggengkan kekuasaan. 

Hal tersebut, ujar AHY, hanya akan menambah masalah di tanah air,  mencederai hati nurani, dan akan memundurkan demokrasi Indonesia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler