jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik Adi Prayitno mengatakan usulan penundaan pemilu sangat berbahaya karena berpotensi mengakibatkan kekosongan kekuasaan.
Adi menyebut kondisi tersebut bahkan berpotensi menimbulkan kekacauan politik secara nasional.
BACA JUGA: AHY Bereaksi Soal Wacana Penundaan Pemilu 2024, Simak
"Penundaan pemilu itu bukan berarti presiden kemudian otomatis jabatannya diperpanjang, DPR/MPR tidak otomatis jabatannya diperpanjang karena tidak ada aturan itu," kata Adi kepada JPNN.com, Minggu (27/2).
Dia menjelaskan tidak adanya peraturan yang mengatur penundaan pemilu akan menyebabkan kekosongan kekuasaan.
BACA JUGA: Ribuan Guru Honorer Ini Dapat Honor Tambahan, Khusus K2 Rp 1 Juta per Bulan, Alhamdulillah
Untuk itu, dia menilai partai-partai politik yang mendukung usulan penundaan Pemilu 2024 perlu meminta maaf kepada publik.
"Menurut saya, partai politik itu minta maaflah karena ini sudah melukai perasaan publik," ujar Adi.
BACA JUGA: Berperang Membela Ukraina, Seorang Ayah Titipkan 2 Anaknya kepada Orang Tak Dikenal
Dosen Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengaku khawatir kekosongan kekuasaan akan menyebabkan kelompok-kelompok kepentingan menggunakan segala cara untuk merebut kekuasaan.
Diketahui, usulan penundaan Pemilu 2024 ini disampaikan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias gus Muhaimin.
Kemudian usulan itu mendapatkan dukungan dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. (mcr9/fat/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dea Hardianingsih