jpnn.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ternyata telah membalas surat dari Anies Baswedan yang berisi permintaan kesediaan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu menjadi bakal cawapres pendampingnya di Pilpres 2024.
Menurut Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) PD Herman Khaeron, dalam surat balasan itu AHY menyatakan kesiapannya bersama-sama Anies memenangi pilpres mendatang.
BACA JUGA: Demokrat Sedang Masa Transfer Window, Isyarat dari Mimpi SBY Menguat Lagi
"Mas Anies menuliskan surat tertulis, mungkin suratnya sudah kebagian semua ya, sudah viral, menuliskan surat untuk mengajak menjadi cawapres," ujar Herman di Jakarta, Jumat (1/9).
"Ini dibalas oleh surat Ketum AHY bahwa 'bismillahirahmanirahim tentu kami siap untuk bersama-sama memenangkan Pilpres 2024'."
BACA JUGA: SBY Ungkap Menteri Kabinet Jokowi Dorong Demokrat Ajak PPP & PKS Bikin Koalisi Baru
Anies, kata Herman, lantas melakukan pertemuan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) guna membicarakan waktu deklarasi bakal capres-cawapres untuk Pemilu 2024.
"Akhirnya Tim 8 memutuskan antara tanggal 1 sampai 10 September 2023 untuk dilakukan deklarasi," tutur Herman.
BACA JUGA: Dikhianati Anies dan Surya Paloh, SBY Sebut Musang Berbulu Domba
Legislator PD di DPR itu menjelaskan pernyataan Anies itu merupakan komitmen yang sudah kesekian kali. Herman mengatakan Anies pernah menjanjikan deklarasi duetnya dengan AHY pada Ramadan lalu.
"Pada waktu Ramadan dijanjikan akan deklarasi, tidak terwujud. Kemudian setelah Lebaran tidak terwujud. Sebelum naik haji, ingat mungkin ya naik haji, tidak juga dijalankan," tutur Herman.
Rencana deklarasi setelah Anies pulang dari melaksanakan ibadah haji juga tidak terealisasi.
"Nah, kemudian diputuskan hari baiknya 18 Agustus 2023 karena sejalan dengan Hari Konstitusi, enggak juga dijalankan," kata Herman.
Lebih lanjut Herman mengatakan sebenarnya Anies telah menghubungi AHY sejak Maret 2023 untuk menyampaikan ajakan berpasangan pada Pilpres 2024.
Pada pertengahan Maret 2023, imbuh Herman, lagi-lagi Anies menelepon dan menyampaikan keinginannya berpasangan dengan AHY.
"Kami diberitahu oleh Ketum AHY bahwa ada komunikasi ini," tuturnya.
Meski mengaku bahagia atas pinangan Anies kepada AHY tersebut, Partai Demokrat tidak serta-merta sesumbar mengumumkannya ke publik.
"Kami menghormati kedaulatan partai-partai. Kami tidak serta-merta mengumumkannya," katanya.
Oleh karena itu, PD menjadi sangat kecewa ketika mengetahui Partai NasDem dan Anies membuat kesepakatan sepihak untuk menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.
Herman mengungkapkan PD mengetahui hal itu setelah memperoleh informasi tentang adanya pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Muhaimin pada 29 Agustus 2023.
Awalnya PD menganggap pertemuan di NasDem Tower itu sebatas komunikasi politik antarketua umum parpol. Ternyata ada hal lain dari pertemuan itu.
Herman mengatakan Sudirman Said sebagai utusan Anies Baswedan menyampaikan hasil pertemuan di NasDem Tower itu kepada Tim 8 pada Rabu (30/8).
Menurut Herman, pada pertemuan itu Sudirman menyatakan kepada perwakilan PD dan PKS di Tim 8 bahwa NasDem telah memutuskan tentang Muhaimin sebagai cawapres untuk Anies Baswedan.
"Bakal capres-cawapresnya ialah Anies-Pak Muhaimin Iskandar dari PKB dan telah dilakukan kerja sama politik," kata dia.
Sebelumnya, kabar penetapan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan Anies itu diumumkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Kamis (31/8), setelah mendapat konfirmasi dari Sudirman Said selaku utusan Anies.(Antara/jpnn.com)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jazuli Juwaini: PKS Tetap Mendukung Anies Baswedan sebagai Capres
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang