Saking istimewanya kisah asmara tersebut, kemarin (17/12) sampai diadakan premiere khusus dengan para petinggi negara. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan istri –Ani Yudhoyono–, beberapa menteri kabinet, hingga Gubernur DKI Jakarta Jokowi ikut hadir di Epicentrum XXI, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Acara makin spesial karena sosok yang menginspirasi film itu, B.J. Habibie, ikut hadir.
Bisa dibilang, film tersebut mampu mereka ulang kehidupan Habibie dengan cukup baik. Aktor Reza Rahardian memerankan sosok Habibie lengkap dengan gestur, gaya bicara, hingga cara tertawa ahli pesawat itu. Begitu juga Bunga Citra Lestari. Ibu satu anak tersebut bisa mewakili sosok Ainun yang tenang, sabar, dan penuh cinta saat mendampingi suaminya.
Tidak hanya menyajikan romantisme hubungan suami istri. Film itu makin segar karena banyak humor yang tidak mengurangi esensi film. Misalnya, saat Habibie muda pernah mengejek Ainun dengan sebutan jelek, hitam, gendut, dan mirip seperti gula jawa. Ejekan tersebut keluar dari mulut Habibie karena risi dibilang pacaran dengan Ainun saat masa sekolah.
Dari film tersebut juga terlihat jelas bahwa hubungan Habibie dan Ainun penuh cinta. Banyak kata-kata romantis mewarnai rumah tangga yang begitu awet hingga Ainun meninggalkan Habibie terlebih dahulu karena sakit pada 22 Mei 2010. ”Mau ganteng atau tidak, kalau hatinya tidak satu, frekuensi tidak bisa bersatu,” kata Habibie yang bersama Ainun memiliki dua anak.
Salah satu adegan romantis adalah saat Habibie melamar Ainun di atas becak. Meski sudah berpisah bertahun-tahun tanpa ikatan apa pun sebelumnya, Habibie nekat melamar Ainun. Dia terpesona dengan kecantikan perempuan yang dulu disebutnya mirip gula jawa, tapi kini telah menjadi gula pasir itu.
Padahal, saat itu, banyak laki-laki dengan jabatan mentereng yang tertarik kepada Ainun. ”Apakah kamu mau ikut ke Jerman? Menjadi istri? Saya tidak bisa menjanjikan banyak hal. Apakah Ainun tetap bisa menjadi dokter. Apakah bisa hidup mudah di sana. Tapi, saya akan menjadi suami yang baik,” ucapnya di atas becak.
Di becak itulah, Ainun menerima cinta Habibie. Manooj Punjabi, bos rumah produksi yang membuat film itu, sampai mengatakan bahwa adegan tersebut favoritnya. Dia menyebut itu momen paling romantis dan sangat menginspirasi. ”Film ini bisa dibanggakan kepada ibu Ainun,” ucapnya.
Beberapa hal romantis lainnya adalah saat Habibie menenangkan Ainun di atas pesawat menuju Jerman. Itu adalah perjalanan pertama sang istri dengan menggunakan pesawat. Sambil memegang tangan Ainun, Habibie bilang bahwa dirinya akan membuatkan pesawat yang paling nyaman. Janji itu diwujudkan setelah 32 tahun menikah.
Setelah menonton, Presiden SBY menyatakan sangat menyukai film itu. Dia menyebut kehidupan Habibie dan Ainun penuh kasih sayang. Ada rasa cinta, berbagai, dan saling menjaga.
Banyak yang bisa dicontoh dari dua sosok tersebut. Bahkan, presiden tidak ragu menyebut Habibie sebagai sosok yang genius. ”Banyak nilai-nilai yang diwariskan oleh ibu Ainun,” ujarnya. (dim/c6/ayi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nikahan Olla Ramlan Tanpa Resepsi
Redaktur : Tim Redaksi