AIPA Terus Dorong Kemitraan Ekonomi ASEAN-India

Senin, 30 Juli 2012 – 15:05 WIB
Ketua DPR RI Marzuki Alie selaku Presiden ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA), didampingi Duta Besar RI untuk India, Andi M Ghalib, tengah berbincang dengan Ketua Lok Sabha, Meira Kumar di New Delhi, Senin (30/7). Foto : Ayatollah Antoni/JPNN

NEW DELHI - Ketua DPR RI Marzuki Alie selaku Presiden ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) berupaya mendorong peningkatan kerjasama ekonomi antara ASEAN dengan India. Menurut Marzuki, ASEAN dan India harus membangun kemitraan strategis demi hubungan yang saling menguntungkan.

Hal itu disampaikan Marzuki saat berbicara di depan parlemen India atau yang dikenal dengan sebutan Lok Sabha di New Delhi, Senin (30/7). Dalam kesempatan itu Marzuki didampingi pimpinan Badan Kerjasama Antar-Parlemen (BKSAP) Surahman Hidayat dan Sidharto Danusubroto, serta perwakilan parlemen dari sejumlah engara ASEAN di antaranya Seng Han Thong dari Singapura, Winai Sompong dari Thailand dan Ngo Duc dari Vietnam.

Marzuki menegaskan, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-India pada 2010 sepakat memasang target USD 70 miliar dari kerjasama ekonomi. "Dengan komitmen pemimpin ASEAN seperti yang tertera pada perjanjian kerangka kerja ASEAN-India mengenai Kerjasama Ekonomi Komprehensif, saya yakin bahwa masa depan kerjasama ekonomi antara ASEAN-India akan mengalami trend positif," ucap Marzuki.

Dalam konteks kerjasama ekonomi, kata Marzuki, terdapat perjanjian perdagangan bebas (free trade area/FTA) yang memberikan fondasi untuk kerjasama perdagangan dan ekonomi ASEAN-India yang solid di masa mendatang. Dan untuk melengkapi FTA,  sebut Marzuki, saat ini ASEAN dan India masih menegosiasian perdagangan jasa dan investasi.

"Saya meminta AIPA dan parlemen India untuk mendukung proses negosiasi agar tercapai kesepakatan yang adil dan berimbang, serta saling menguntungkan," katanya.

Untuk itu, AIPA juga mengundang pebisnis India untuk berinvestasi lebih banyak di negara-negara ASEAN, termasuk di sektor infrastruktur. "Dengan pertumbuhan infrastruktur, saya yakin faktor-faktor yang menyebabkan perekonomian biaya tinggi dapat dihilangkan," ucapnya.

Marzuki menambahkan, ASEAN juga berharap India di bawah Presiden Shri Pranab Mukherjee yang baru dilantik 25 Juli lalu itu maka kerjasama yang terjalin dapat diintensifkan.

Khusus Indonesia saja, kata Marzuki, tercatat sebagai negara di ASEAN yang menjadi mitra terbesar kedua bagi India dalam hal perdagangan. Pada 2011, nilai total transaksi perdagangan Indonesia-India mencapai USD 17,6 miliar. Dari angka itu, Indonesia mengalami surplus US 9 miliar karena ekspor ke India mencapai USD 13,3 miliar, sedangkan angka impornya USD 4,3 miliar.

Terpisah, Duta Besar RI untuk India, Andi M Ghalib, mengungkapkan, kemitraan strategis Indonesia-India memiliki nilai penting baik sebagai mitra dagang maupun ekonomi. Ghalib menambahkan, kerjasama kedua negara juga penting untuk meningkatan kapasasita Indonesia di berbagai bidang.

Ghalib mencatat perdagangan bilateral kedua negara hingga Januari 2012 mencapai sekitar USD 14 miliar. Dalam kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke India pada Januari 2011 lalu, angka perdagangan bilateral Indonesia-India ditargetkan bisa mencapai USD 25 miliar pada 2015.

Namun maintain Jaksa Agung itu optimis target itu akan mudah tercapai. "Karena pada April 2012 lalu saja total perdagangan kedua negara sudah mencapai USD 20 miliar. Targetnya direvisi jadi USD 45 miliar pada 2015," sebutnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konsumsi Menurun, Ekonomi AS Melambat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler