JAKARTA - Aiptu Labora Sitorus membantah memiliki 60 rekening yang berhubungan dengannya selama tahun 2007-2012. Labora mengaku, hanya memiliki empat buah rekening saja.
"Itulah saya tidak ngerti. Rekening kita ada empat. Satu di Bank Papua dan tiga di Bank Mandiri. Selain itu tidak ada," ujar Labora di kantor LBH Pembela Kesatuan Tanah Air (PEKAT), Jakarta, Jumat (17/5).
Jika tak percaya, Labora mempersilakan rekening-rekening miliknya tersebut diselidiki. "Coba buktikan, selidiki saja. Gampang buktikannya kalau itu tidak benar," kata dia.
Labora menerangkan di empat rekening tersebut hanya ada Rp4 Miliar sampai Rp5 miliar saja. Menurut Labora, rekening atas namanya tersebut merupakan hasil kesepakatan.
"Kalau misalnya ada uang 4-5 Miliar di beberapa rekening atas nama saya itu adalah betul-betul kesepakatan antara keluarga saya baik itu sebagai komisaris, pelaksana maupun direktur," kata Labora.
Uang itu sambung dia, ditempatkan di rekeningnya hanya sebagai fungsi kontrol. Ia mengaku tidak pernah menggunakan uang tersebut seenaknya. "Kalau ada SMS Banking pemberitahuan sama saya, saya beritahukan bahwa masuk," terangnya.
Labora mengatakan, ada dua usaha keluarga. Satu di bidang minyak yang dikerjakan PT SAW dan di bidang industri kayu yang dikerjakan PT Rotua. Uang yang ada direkeningnya digunakan untuk kebutuhan usaha tersebut. "Di bidang kayu ya untuk bidang kayu. Kemudian di bidang minyak ya untuk bidang minyak," ucap Labora.
Namun demikian Labora mengatakan, setelah penyidik Polda melakukan penyitaan, tidak ada pemasukan kembali. "Sekarang semua sudah habis," pungkasnya. (gil/jpnn)
"Itulah saya tidak ngerti. Rekening kita ada empat. Satu di Bank Papua dan tiga di Bank Mandiri. Selain itu tidak ada," ujar Labora di kantor LBH Pembela Kesatuan Tanah Air (PEKAT), Jakarta, Jumat (17/5).
Jika tak percaya, Labora mempersilakan rekening-rekening miliknya tersebut diselidiki. "Coba buktikan, selidiki saja. Gampang buktikannya kalau itu tidak benar," kata dia.
Labora menerangkan di empat rekening tersebut hanya ada Rp4 Miliar sampai Rp5 miliar saja. Menurut Labora, rekening atas namanya tersebut merupakan hasil kesepakatan.
"Kalau misalnya ada uang 4-5 Miliar di beberapa rekening atas nama saya itu adalah betul-betul kesepakatan antara keluarga saya baik itu sebagai komisaris, pelaksana maupun direktur," kata Labora.
Uang itu sambung dia, ditempatkan di rekeningnya hanya sebagai fungsi kontrol. Ia mengaku tidak pernah menggunakan uang tersebut seenaknya. "Kalau ada SMS Banking pemberitahuan sama saya, saya beritahukan bahwa masuk," terangnya.
Labora mengatakan, ada dua usaha keluarga. Satu di bidang minyak yang dikerjakan PT SAW dan di bidang industri kayu yang dikerjakan PT Rotua. Uang yang ada direkeningnya digunakan untuk kebutuhan usaha tersebut. "Di bidang kayu ya untuk bidang kayu. Kemudian di bidang minyak ya untuk bidang minyak," ucap Labora.
Namun demikian Labora mengatakan, setelah penyidik Polda melakukan penyitaan, tidak ada pemasukan kembali. "Sekarang semua sudah habis," pungkasnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tangkapan KPK Ancam Seret Dirjen Pajak
Redaktur : Tim Redaksi